Rama Bilowo, Author at MiiTel https://miitel.com/id/author/rama-bilowo/ Tingkatkan Performa Komunikasi Tim Thu, 28 Aug 2025 07:08:11 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.3 https://miitel.com/id/wp-content/uploads/2021/10/cropped-favicon-32x32.png Rama Bilowo, Author at MiiTel https://miitel.com/id/author/rama-bilowo/ 32 32 6 Manfaat Telepon AI sebagai Asisten Virtual Administratif Sales https://miitel.com/id/6-manfaat-telepon-ai-sebagai-asisten-virtual-administratif-sales-copy/ https://miitel.com/id/6-manfaat-telepon-ai-sebagai-asisten-virtual-administratif-sales-copy/#respond Fri, 14 Feb 2025 08:06:09 +0000 https://miitel.com/id/?p=18386 6 Manfaat Telepon AI sebagai Asisten Virtual Administratif Sales Image by jcomp on Freepik Tugas administratif sales sering kali menjadi tantangan besar bagi produktivitas tim. Mulai dari pencatatan data pelanggan yang akurat, pengelolaan jadwal meeting, hingga analisis hasil panggilan, semua ini dapat menyita waktu yang seharusnya dihabiskan untuk kegiatan penjualan strategis. Namun, dengan perkembangan zaman, […]

The post 6 Manfaat Telepon AI sebagai Asisten Virtual Administratif Sales appeared first on MiiTel.

]]>

6 Manfaat Telepon AI sebagai Asisten Virtual Administratif Sales

Image by jcomp on Freepik

Tugas administratif sales sering kali menjadi tantangan besar bagi produktivitas tim. Mulai dari pencatatan data pelanggan yang akurat, pengelolaan jadwal meeting, hingga analisis hasil panggilan, semua ini dapat menyita waktu yang seharusnya dihabiskan untuk kegiatan penjualan strategis. 

Namun, dengan perkembangan zaman, solusi seperti telepon AI hadir untuk membantu. Teknologi ini dapat berfungsi sebagai asisten virtual yang andal, meringankan beban administratif, dan meningkatkan efisiensi kerja tim sales. Bagaimana bisa? Mari pelajari detail selengkapnya di bawah ini!

Table of Contents

Manfaat Telepon AI untuk Tugas Administratif Sales

1. Meningkatkan akurasi dokumentasi

Kesalahan dalam dokumentasi sering terjadi, terutama jika Anda mencatat semua informasi secara manual. Di sisi lain, telepon AI dapat secara otomatis mencatat detail penting dari setiap panggilan, termasuk nama pelanggan, kebutuhan mereka, dan langkah tindak lanjut yang disarankan. Fitur ini memastikan bahwa tidak ada informasi penting yang terlewatkan, sekaligus mengurangi risiko human error seperti duplikasi data.

2. Pengelolaan jadwal yang efisien

Tugas administratif sales seperti mengelola jadwal meeting dan panggilan follow-up sering kali memakan waktu. Namun, telepon AI dapat membantu dengan pengingat otomatis, sehingga Anda tidak perlu khawatir melewatkan janji penting. Selain itu, teknologi ini dapat mengintegrasikan jadwal Anda dengan kalender digital untuk memastikan seluruh aktivitas terorganisir dengan baik.

3. Analitik panggilan yang lebih cepat dan lengkap

Melakukan analisis panggilan secara manual membutuhkan waktu dan sumber daya yang besar. Apalagi, jika Anda sudah memiliki banyak data yang harus diproses seiring dengan berkembangnya skala perusahaan.

Untuk mempermudah, telepon AI dapat memproses data panggilan secara real-time sekaligus memberikan insight yang berguna. Contohnya, dari segi durasi rata-rata panggilan, tingkat kepuasan pelanggan, dan pola percakapan yang paling efektif. Dengan informasi ini, Anda dapat mengambil keputusan penjualan yang strategis dengan lebih cepat dan tepat.

4. Mempermudah evaluasi pelatihan real-time

Ternyata, telepon AI juga bisa mendukung pelatihan tim sales. Dengan fitur seperti analisis nada suara, frekuensi tumpang tindih dalam pembicaraan, dan kata kunci, teknologi ini dapat memberikan umpan balik dalam waktu singkat. Pada akhirnya, evaluasi ini akan membantu Anda merancang strategi untuk memperbaiki pendekatan staf sales secara langsung agar performa mereka bisa meningkat dengan lebih cepat.

5. Identifikasi leads berkualitas

Salah satu tantangan terbesar dalam penjualan adalah menentukan prospek yang memiliki potensi terbesar untuk menjadi pelanggan setia. Nah, telepon berbasis AI dapat menganalisis percakapan untuk mengidentifikasi leads berkualitas berdasarkan pola interaksi dan kebutuhan mereka. Dengan demikian, tim sales dapat lebih fokus pada strategi yang efektif, termasuk untuk memanfaatkan peluang cross-selling yang sering kali terlewatkan.

6. Mendukung kolaborasi real-time dari mana saja

Dengan meningkatnya kebutuhan untuk bekerja secara remote sepenuhnya maupun hybrid, kolaborasi real-time semakin menjadi prioritas demi kelancaran koordinasi. Lantas, bagaimana telepon AI bisa membantu? Sederhananya, teknologi ini mempermudah tim sales untuk berbagi catatan panggilan secara instan, bahkan ketika semua anggota tim berada di lokasi yang berbeda. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi kerja sekaligus mengurangi risiko miskomunikasi akibat minimnya akses informasi penting.

Permudah Tugas Administratif dengan Meeting Management Software

Manfaat dari teknologi telepon AI tidak bekerja sendiri. Justru, solusi seperti meeting management software dapat melengkapi perannya dengan memberikan fitur tambahan untuk memperkuat efisiensi tim sales

Misalnya, dengan MiiTel Meetings, Anda bisa lebih mudah mengevaluasi kinerja agen sales berkat adanya fitur speech evaluation. Teknologi ini memberikan penilaian objektif terhadap keterampilan komunikasi tim Anda dengan mempertimbangkan berbagai metrik, seperti talk ratio, overlap frequency, intonasi, dan lainnya. Berbekal data ini, Anda dapat merancang pelatihan yang lebih efektif untuk meningkatkan performa tim.

Kemudian, Anda juga bisa mengintegrasikan MiiTel Meetings dengan berbagai software produktivitas populer seperti Google Meet, Salesforce, dan lainnya tanpa harus menjalani proses instalasi rumit. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah menyimpan semua hasil dokumentasi rapat untuk meningkatkan performa sales. Terutama, melalui fitur pencarian kata kunci dan auto tag results untuk mengingatkan serta mengawasi progres tugas partisipan rapat berdasarkan hasil sales meeting.

Lebih praktisnya lagi, Anda bisa mencoba semua manfaat tersebut secara gratis! Bagaimana caranya? Mudah, Anda hanya perlu mengisi formulir ini atau menghubungi WhatsApp kami untuk klaim demo gratis dari sekarang!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

Klaim Free Demo MiiTel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post 6 Manfaat Telepon AI sebagai Asisten Virtual Administratif Sales appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/6-manfaat-telepon-ai-sebagai-asisten-virtual-administratif-sales-copy/feed/ 0
Manfaat WhatsApp Business API Integration untuk Bisnis Anda https://miitel.com/id/keuntungan-menggunakan-whatsapp-business/ https://miitel.com/id/keuntungan-menggunakan-whatsapp-business/#respond Wed, 12 Feb 2025 09:12:14 +0000 https://miitel.com/id/?p=18878 6 Manfaat WhatsApp Business API Integration untuk Bisnis Anda Image by jcomp on Freepik Kini, komunikasi bisnis tidak hanya mengandalkan metode tradisional seperti telepon atau

The post Manfaat WhatsApp Business API Integration untuk Bisnis Anda appeared first on MiiTel.

]]>

6 Manfaat WhatsApp Business API Integration untuk Bisnis Anda

Image by jcomp on Freepik

Kini, komunikasi bisnis tidak hanya mengandalkan metode tradisional seperti telepon atau email. Nah, WhatsApp Business API hadir sebagai solusi modern yang menghubungkan bisnis dengan pelanggan secara lebih cepat dan efisien. 

Berbeda dengan WhatsApp for Business biasa, ini merupakan opsi berbayar yang dirancang untuk membantu perusahaan menengah hingga besar mengelola banyak volume interaksi pelanggan secara otomatis dan terstruktur. Walaupun membutuhkan biaya awal yang besar, ada banyak keuntungan menggunakan WhatsApp Business API dalam jangka panjang. Apa saja contohnya?

Table of Contents

Apa Itu WhatsApp Business API?

WhatsApp Business API adalah solusi komunikasi berbasis API yang dirancang khusus untuk bisnis skala menengah hingga besar agar dapat mengelola interaksi pelanggan secara efisien. Berbeda dengan WhatsApp Business App yang ditujukan untuk usaha kecil, WhatsApp Business API memungkinkan otomatisasi, integrasi dengan CRM, dan manajemen pesan dalam volume besar.

Keunggulan WhatsApp Business API

Menggunakan WhatsApp Business API memberikan berbagai manfaat bagi bisnis, di antaranya:

  • Otomatisasi Chat: Chatbot AI dapat menangani pertanyaan dasar tanpa perlu tim customer service aktif 24/7.
  • Integrasi dengan CRM: Semua percakapan pelanggan bisa langsung tersimpan dalam sistem CRM, sehingga tim sales dan support dapat bekerja lebih efisien.
  • Pesan Massal & Notifikasi: Dengan fitur broadcast dan pesan terjadwal, Anda bisa mengirim promosi, update produk, atau reminder pembayaran secara otomatis.
  • Verifikasi Bisnis (Centang Hijau): Akun yang diverifikasi akan mendapatkan centang hijau, meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap brand Anda.

Contoh: E-commerce yang menggunakan WhatsApp Business API dapat mengirimkan notifikasi pembelian, status pengiriman, hingga penawaran khusus ke ribuan pelanggan dalam satu klik.

Cara Kerja WhatsApp Business API

Berbeda dari WhatsApp biasa, WhatsApp Business API tidak memiliki aplikasi antarmuka dan hanya bisa digunakan setelah terintegrasi dengan platform pihak ketiga (BSP – Business Solution Provider).

Langkah-langkah menggunakan WhatsApp Business API:

  • Registrasi melalui WhatsApp BSP seperti Twilio, 360dialog, atau AiSensy.
  • Verifikasi akun bisnis untuk mendapatkan centang hijau dari WhatsApp.
  • Integrasi API dengan sistem internal, seperti CRM, chatbot, atau helpdesk.
  • Menggunakan template pesan resmi yang disetujui WhatsApp sebelum mengirimkan notifikasi kepada pelanggan.

Perbedaan utama antara WhatsApp Business App vs WhatsApp Business API

 

Fitur

WhatsApp Business App

WhatsApp Business API

Target Pengguna

UMKM, bisnis kecil

Perusahaan menengah & besar

Akses & Penggunaan

Aplikasi mobile

API (harus diintegrasikan dengan sistem lain)

Jumlah Admin

1 perangkat per akun

Bisa digunakan oleh banyak agen dalam satu akun

Chatbot & Otomatisasi

Tidak tersedia

Bisa menggunakan chatbot AI

Pesan Massal

Hanya via fitur siaran (terbatas)

Bisa mengirimkan pesan ke ribuan pelanggan sekaligus

Verifikasi (Centang Hijau)

Tidak tersedia

Bisa mendapatkan centang hijau (akun bisnis resmi)

Keuntungan Menggunakan WhatsApp Business API

Berikut adalah manfaat mengintegrasikan layanan pelanggan dan penjualan Anda dengan WhatsApp Business API:

1. Mempermudah layanan pelanggan 24/7

Layanan pelanggan yang responsif adalah kunci dari meningkatkan kepuasan konsumen. Untuk mewujudkan hal tersebut, WhatsApp Business API membantu Anda memberikan layanan pelanggan 24/7 melalui chatbot yang dapat menjawab pertanyaan dasar secara otomatis. 

Contohnya, pelanggan yang ingin memesan meja di restoran atau mereservasi tempat duduk di sebuah acara dapat melakukannya kapan saja tanpa perlu menunggu jam operasional. Selain itu, integrasi ini membantu mengurangi beban kerja tim customer service karena pertanyaan umum sudah ditangani secara otomatis.

2. Menjaga kepercayaan pelanggan

Salah satu fitur unggulan WhatsApp Business API adalah adanya tanda “centang hijau” yang menunjukkan bahwa akun bisnis Anda memang resmi. Simbol ini bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan karena mereka yakin bahwa mereka berinteraksi langsung dengan bisnis resmi, bukan akun palsu. 

Sebagai contoh, jika Anda menjual produk berlangganan premium, konsumen akan merasa lebih aman dan nyaman saat bertransaksi karena profil bisnis Anda sudah melewati tahapan verifikasi yang ketat.

3. Menjangkau pelanggan dari berbagai wilayah

dengan WhatsApp Business API, Anda dapat menjalin komunikasi dengan pelanggan lintas daerah tanpa terkendala batas geografis. Misalnya, kalau Anda memiliki bisnis online yang melayani pembelian dari luar kota, WhatsApp dapat menjadi saluran komunikasi utama yang memudahkan koordinasi. Sebab, data dari The Global Statistics menunjukkan bahwa lebih dari 88% atau 181 juta orang Indonesia aktif menggunakan WhatsApp.

4. Mempermudah pengiriman pesan serentak dan otomatis

Pernahkah Anda kesulitan mengirim pesan secara serentak di WhatsApp? Inilah salah satu keuntungan menggunakan WhatsApp Business API yang perlu Anda pertimbangkan. Dengan fitur broadcast message, Anda bisa mengirimkan update, pengingat, atau promosi kepada pelanggan secara efisien. 

Misalnya, jika Anda menjalankan e-commerce, Anda dapat mengatur pengiriman pesan otomatis untuk mengkonfirmasi pesanan, mengingatkan pembayaran, atau memberikan detail pengiriman. Ini akan menghemat waktu sekaligus memastikan pelanggan selalu mendapatkan informasi terkini.

5. Format konten pemasaran yang lebih leluasa

WhatsApp Business API mendukung berbagai format konten, seperti teks, gambar, video, file PDF, tautan, dan bahkan pesan suara. Fleksibilitas ini memberikan ruang lebih untuk membuat kampanye pemasaran yang kreatif dan bisa semakin menarik perhatian pelanggan. 

Sebagai contoh, Anda bisa mengirimkan katalog produk dalam bentuk gambar atau video promosi singkat yang menampilkan keunggulan produk Anda. Bahkan, Anda juga dapat mengarahkan pelanggan untuk mengunjungi website e-commerce Anda untuk melakukan pembelian dengan tombol call-to-action di bawah pesan teks.

6. Mendukung community marketing

WhatsApp Business API juga memungkinkan Anda membangun komunitas pelanggan yang loyal melalui fitur grup. Dengan kata lain, Anda dapat membuat grup untuk pelanggan yang memiliki minat atau kebutuhan serupa, sehingga mereka merasa lebih dekat dengan bisnis Anda. 

Contohnya, kalau bisnis Anda bergerak di bidang kebugaran dan kesehatan, Anda bisa membuat grup untuk anggota gym yang berisi tips olahraga, jadwal kelas, atau diskusi seputar gaya hidup sehat. Dengan begitu, Anda bisa memasarkan layanan sekaligus membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan

Bisakah Anda Mengintegrasikan WhatsApp Business API dengan CRM?

dashboard miitel salesforce integration (1)

Setelah mempertimbangkan berbagai manfaat WhatsApp Business API di atas, mungkin kini Anda bertanya-tanya apakah fitur ini bisa diintegrasikan dengan CRM yang sudah Anda gunakan. Kabar gembiranya, jawabannya iya! 

Misalnya, saat menggunakan MiiTel Phone, Anda dapat menyambungkan WhatsApp Business API dengan software tersebut agar tim Anda tidak perlu berpindah aplikasi untuk melayani pelanggan sekaligus mendokumentasikan percakapan mereka. 

Selain itu, Anda juga bisa memantau kinerja tim berdasarkan data KPI di CRM secara real-time berdasarkan rangkuman percakapan WhatsApp yang tersimpan dalam satu software saja. Jadi, Anda pun tidak akan kesulitan saat harus membuat strategi bisnis dan rencana pelatihan tim. Terutama, dengan tambahan berupa fitur analitik untuk mengetahui waktu terbaik menghubungi pelanggan. 

Jadi, tunggu apa lagi? Coba MiiTel Phone gratis sekarang juga dengan mendaftar melalui formulir ini atau WhatsApp kami!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

Klaim Free Demo MiiTel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post Manfaat WhatsApp Business API Integration untuk Bisnis Anda appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/keuntungan-menggunakan-whatsapp-business/feed/ 0
Kupas Tuntas Perbedaan Customer Support vs Customer Service https://miitel.com/id/customer-support-vs-customer-service-adalah/ https://miitel.com/id/customer-support-vs-customer-service-adalah/#respond Tue, 11 Feb 2025 03:30:58 +0000 https://miitel.com/id/?p=18877 Kupas Tuntas Perbedaan Customer Support vs Customer Service Image by jcomp on Freepik Saat berbicara tentang layanan pelanggan, banyak orang sering mengatakan bahwa customer support

The post Kupas Tuntas Perbedaan Customer Support vs Customer Service appeared first on MiiTel.

]]>

Kupas Tuntas Perbedaan Customer Support vs Customer Service

Image by jcomp on Freepik

Saat berbicara tentang layanan pelanggan, banyak orang sering mengatakan bahwa customer support adalah hal yang 100% sama dengan customer service. Padahal, meskipun keduanya memiliki kesamaan, ada perbedaan yang cukup signifikan dalam berbagai aspeknya. Nah, memahami perbedaan ini sangat penting agar bisnis Anda dapat memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan. Jadi, apa saja yang membedakan customer service dengan customer support? Mari kita pelajari sampai tuntas di sini!

Table of Contents

Beda Customer Support vs Customer Service Adalah...

Singkatnya, beda customer support vs customer service adalah sebagai berikut:

1. Definisi

Customer service adalah layanan yang berfokus pada membantu pelanggan selama proses pembelian atau setelahnya. Sebaliknya, fokus utama customer support adalah dukungan teknis atau bantuan spesifik terkait produk. Terutama, untuk produk yang lebih kompleks seperti perangkat lunak atau teknologi.

Misalnya, seorang customer service representative membantu pelanggan memahami promo terbaru. Sedangkan, customer support membantu memecahkan masalah teknis, seperti memperbaiki bug pada aplikasi yang digunakan pelanggan.

2. Cakupan pekerjaan

Cakupan pekerjaan customer service lebih luas dan melibatkan aktivitas seperti menangani keluhan, menjawab pertanyaan umum, hingga memberikan rekomendasi produk. Di sisi lain, customer support biasanya berfokus pada penyelesaian masalah teknis, memberikan panduan, atau melakukan troubleshooting.

Di industri Business Process Outsourcing (BPO), layanan customer service lebih sering di-outsourcing karena sifatnya yang generik dan melibatkan interaksi rutin. Namun, beberapa perusahaan BPO juga menyediakan layanan customer support, terutama di bidang teknologi dan perangkat lunak. Contohnya, BPO bisa saja menyediakan tim yang membantu pelanggan memperbaiki masalah konfigurasi perangkat elektronik mereka.

3. Tujuan

Tujuan utama customer service adalah meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan dengan memastikan bahwa pelanggan merasa dihargai dan tetap setia kepada bisnis Anda. Sebaliknya, customer support memiliki tujuan yang lebih spesifik, yaitu menyelesaikan masalah teknis yang dihadapi pelanggan dengan cepat dan efisien. Pada akhirnya, pendekatan ini akan membuat pelanggan merasa puas dan meningkatkan kepercayaan terhadap kualitas produk.

4. Skill yang dibutuhkan

Karena fokusnya berbeda, skill yang dibutuhkan untuk kedua peran ini juga tidak sama. Customer service membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik, empati, dan pemahaman mendalam tentang produk.

Sementara itu, syarat utama seorang anggota tim customer support adalah keahlian teknis, kemampuan analitis, serta keterampilan problem-solving yang mendalam. Dengan kata lain, seorang customer support agent harus mampu memahami sistem atau produk yang kompleks dan memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

5. Pendekatan yang digunakan

Customer service cenderung menggunakan pendekatan yang lebih personal. Jadi, mereka berusaha membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui layanan yang ramah dan penuh perhatian.

Di sisi lain, customer support lebih fokus pada pendekatan berbasis solusi. Spesifiknya, melalui interaksi lebih langsung dan terfokus untuk menyelesaikan masalah spesifik pelanggan. Misalnya, seorang customer support agent akan memberikan langkah-langkah detail untuk memperbaiki kerusakan produk dibandingkan berusaha membangun hubungan personal.

6. Metrik yang digunakan

Terakhir, KPI juga menjadi aspek utama dalam perbedaan customer support dan customer service. Dalam customer service, metrik yang umum digunakan adalah KPI yang menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap pengalaman mereka, seperti Customer Satisfaction Score (CSAT), Net Promoter Score (NPS), dan waktu penyelesaian masalah secara umum.

Untuk customer support, metrik seperti First Call Resolution (FCR), jumlah tiket yang diselesaikan, dan Average Resolution Time (ART) lebih relevan. Sebab, semua metrik ini berkaitan dengan efisiensi dan efektivitas tim dalam menyelesaikan masalah teknis pelanggan.

Perbedaan Customer Support dan Customer Service: Tradisional vs. Modern

Perkembangan teknologi telah mengubah cara bisnis memberikan layanan pelanggan. Baik customer support maupun customer service mengalami pergeseran dari model tradisional ke pendekatan modern yang lebih efisien dan berbasis teknologi.

1. Saluran Komunikasi

Dulu, layanan pelanggan hanya tersedia melalui telepon dan email, sehingga waktu respons sering kali lebih lama. Kini, bisnis telah beralih ke berbagai kanal digital seperti live chat, chatbot AI, media sosial, dan platform omnichannel, memungkinkan pelanggan mendapatkan solusi lebih cepat.

2. Pendekatan dalam Menangani Pelanggan

  • Tradisional: Menggunakan pendekatan reaktif, hanya merespons ketika pelanggan menghubungi layanan pelanggan.
  • Modern: Pendekatan proaktif, di mana perusahaan memanfaatkan AI dan analitik untuk mendeteksi dan mengatasi masalah sebelum pelanggan menyadarinya.

3. Personalisasi Layanan

Dahulu, interaksi dengan pelanggan bersifat generik, tanpa mempertimbangkan data atau riwayat pelanggan. Saat ini, layanan berbasis AI dan data analytics memungkinkan personalisasi yang lebih baik, menciptakan pengalaman yang lebih relevan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

4. Pengukuran Kinerja

Jika sebelumnya metrik kinerja hanya berfokus pada jumlah tiket yang ditangani atau durasi panggilan, kini bisnis mengukur efektivitas layanan melalui Customer Satisfaction Score (CSAT), Net Promoter Score (NPS), Customer Effort Score (CES), dan Sentiment Analysis untuk memahami pengalaman pelanggan secara lebih mendalam.

Tabel Perbandingan Customer Support & Customer Service: Tradisional vs. Modern

Aspek

Tradisional

Modern

Saluran Komunikasi

Telepon & email

Live chat, chatbot AI, media sosial, omnichannel

Pendekatan

Reaktif – menunggu pelanggan menghubungi

Proaktif – menggunakan analitik & AI untuk deteksi dini

Personalisasi

Interaksi generik, tanpa data pelanggan

Berbasis AI & data, layanan lebih personal

Waktu Respons

Lama, tergantung antrean dan jam kerja

Cepat, bahkan 24/7 dengan chatbot & AI

Skalabilitas

Terbatas, membutuhkan lebih banyak agen manusia

Sangat skalabel dengan bantuan teknologi & AI

Efisiensi

Proses manual, sering kali lambat

Otomatisasi dengan AI, lebih efisien

Pengukuran Kinerja

Jumlah tiket yang ditangani, waktu panggilan

CSAT, NPS, CES, Sentiment Analysis, tingkat retensi

Fokus Utama

Menyelesaikan masalah pelanggan

Meningkatkan pengalaman pelanggan & loyalitas

 

Apakah B2C Menggunakan Customer Support?

Banyak yang beranggapan bahwa customer support hanya diperlukan dalam model bisnis B2B karena sifat produknya yang lebih kompleks. Namun, bisnis B2C juga memerlukan customer support, terutama untuk industri yang menjual produk atau layanan berbasis teknologi.

Industri B2C yang Membutuhkan Customer Support

  1. E-commerce & Marketplace: Menangani kendala transaksi, pengiriman, dan pengembalian barang.
  2. Aplikasi & SaaS: Membantu pelanggan dalam penggunaan fitur, troubleshooting bug, dan update sistem.
  3. Telekomunikasi & Streaming: Menyediakan dukungan teknis untuk koneksi, login, atau kualitas layanan.
  4. Perbankan Digital & Fintech: Memberikan solusi atas kendala transaksi digital atau layanan keuangan berbasis aplikasi.

Dalam B2C modern, customer support sering kali terintegrasi dengan teknologi seperti chatbot AI, self-service portal, atau dukungan melalui WhatsApp untuk memberikan solusi lebih cepat dan efisien. Dengan tools seperti MiiTel, bisnis dapat menganalisis interaksi pelanggan dan meningkatkan kualitas layanan secara otomatis.

Apakah B2C Menggunakan Customer Support?

fitur transkripsi telepon otomatis miitel

Meskipun customer service dan customer support adalah dua strategi yang berbeda, keduanya tetap penting dalam memastikan kesuksesan bisnis. Alasannya, customer service membantu menciptakan pengalaman pelanggan yang positif, sementara customer support memastikan bahwa pelanggan mendapatkan solusi teknis yang mereka butuhkan. 

Dengan menggabungkan keduanya, bisnis Anda dapat memberikan layanan yang menyeluruh, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan menciptakan loyalitas jangka panjang. Tentunya, integrasi kedua strategi ini akan lebih efektif jika Anda menggunakan teknologi yang tepat seperti MiiTel!

Dengan MiiTel, tim Anda bisa menghemat waktu merangkum percakapan dengan pelanggan karena ada fitur transkripsi otomatis setelah panggilan berakhir. Selain itu, Anda juga bisa menganalisis kualitas interaksi dan sentimen pelanggan dari kecepatan bicara, perubahan intonasi, dan seberapa sering terjadi tumpang tindih dalam percakapan. 

Ditambah dashboard khusus untuk memantau performa agen secara real-time dan fitur untuk menelepon pelanggan dalam sekali klik berdasarkan database yang diintegrasikan, Anda bisa memaksimalkan kualitas layanan sekaligus efektivitas program pelatihan. Tertarik? Anda bisa mencoba MiiTel Phone secara gratis dengan mendaftar di sini atau menghubungi kami melalui WhatsApp!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

Klaim Free Demo MiiTel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post Kupas Tuntas Perbedaan Customer Support vs Customer Service appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/customer-support-vs-customer-service-adalah/feed/ 0
Tips Memulai Program Customer Success untuk Bisnis Anda https://miitel.com/id/cara-membuat-program-customer-success/ https://miitel.com/id/cara-membuat-program-customer-success/#respond Mon, 10 Feb 2025 10:00:00 +0000 https://miitel.com/id/?p=18839 Tips Memulai Program Customer Success untuk Bisnis Anda Image by jcomp on Freepik Customer relationship adalah elemen penting dalam sektor bisnis mana pun karena ini

The post Tips Memulai Program Customer Success untuk Bisnis Anda appeared first on MiiTel.

]]>

Tips Memulai Program Customer Success untuk Bisnis Anda

Image by jcomp on Freepik

Customer relationship adalah elemen penting dalam sektor bisnis mana pun karena ini akan memberi perusahaan Anda lebih banyak peluang untuk berkembang. Nah, menerapkan program customer success merupakan salah satu cara untuk mewujudkannya karena di sini, Anda bisa memastikan pelanggan mendapatkan nilai maksimal dari produk atau layanan Anda. Namun, agar manfaat tersebut terasa maksimal, Anda perlu mengetahui cara membuat program yang efektif. Mari kita pelajari selengkapnya di sini!

Table of Contents

Apa Itu Customer Success?

Customer success adalah pendekatan strategis dalam bisnis yang bertujuan untuk memastikan pelanggan mencapai tujuan mereka dengan produk atau layanan yang digunakan. Berbeda dengan customer support yang bersifat reaktif dalam menangani masalah pelanggan, customer success lebih proaktif dalam membantu pelanggan mendapatkan nilai maksimal dari solusi yang ditawarkan.

Konsep ini melibatkan pemantauan data pelanggan, analisis tren penggunaan produk, serta interaksi berkelanjutan untuk memastikan kepuasan dan retensi pelanggan. Dengan menerapkan customer success yang efektif, bisnis dapat mengurangi churn rate, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan membuka peluang upselling atau cross-selling.

Menurut HubSpot, peran customer success semakin krusial di era digital, terutama bagi perusahaan yang berbasis layanan atau produk SaaS (Software as a Service). Dengan pendekatan customer success yang baik, pelanggan tidak hanya puas dengan layanan yang diberikan, tetapi juga lebih mungkin menjadi pendukung merek yang loyal.

Perbedaan Customer Success, Account Manager, dan Customer Support

Meskipun Customer Success, Account Manager, dan Customer Support sering kali dianggap memiliki peran yang serupa, ketiganya sebenarnya memiliki fungsi yang berbeda dalam menjaga hubungan dengan pelanggan. Berikut adalah perbedaannya:

Aspek

Customer Success

Account Manager

Customer Support

Tujuan Utama

Membantu pelanggan mencapai kesuksesan dengan produk

Mengelola hubungan pelanggan dan meningkatkan bisnis

Menyelesaikan masalah teknis atau layanan pelanggan

Pendekatan

Proaktif

Strategis & Relasional

Reaktif

Fokus

Retensi pelanggan dan peningkatan nilai produk

Hubungan jangka panjang dan pertumbuhan akun

Penyelesaian masalah teknis dan dukungan pelanggan

Interaksi dengan Pelanggan

Terus-menerus untuk memastikan kepuasan dan nilai

Secara berkala untuk memperbarui kontrak atau peluang bisnis

Hanya saat ada keluhan atau pertanyaan

Metode Kerja

Menggunakan data pelanggan untuk menganalisis kebutuhan mereka

Bernegosiasi dan mengelola kontrak bisnis

Memberikan solusi cepat atas keluhan pelanggan

1. Customer Success

Customer success berfokus pada membantu pelanggan mendapatkan nilai maksimal dari produk atau layanan. Peran ini bertujuan untuk mencegah churn dan meningkatkan loyalitas dengan pendekatan berbasis data dan interaksi berkelanjutan. Tim customer success sering kali memantau penggunaan produk oleh pelanggan dan memberikan saran yang dapat meningkatkan pengalaman mereka.

2. Account Manager

Account Manager bertanggung jawab atas hubungan bisnis jangka panjang dengan pelanggan. Mereka sering kali bekerja dengan pelanggan besar untuk memastikan kebutuhan mereka terpenuhi dan mencari peluang untuk memperluas kerja sama, seperti upselling atau cross-selling. Berbeda dengan customer success, Account Manager lebih berfokus pada pengelolaan kontrak dan negosiasi bisnis.

3. Customer Support

Customer support berperan dalam menangani masalah atau pertanyaan pelanggan. Fungsi mereka bersifat reaktif, yang berarti mereka hanya berinteraksi dengan pelanggan ketika ada masalah yang perlu diselesaikan. Customer support berfokus pada efisiensi dan kecepatan dalam menangani keluhan pelanggan agar mereka tetap puas dengan layanan yang diberikan.

Menurut Gainsight, perusahaan dengan strategi customer success yang efektif dapat meningkatkan retensi pelanggan dan mempercepat pertumbuhan bisnis. Sementara itu, peran Account Manager dan Customer Support tetap penting untuk memastikan pelanggan tetap mendapatkan layanan terbaik sesuai dengan kebutuhan mereka

Cara Membuat Program Customer Success yang Efektif

Berikut adalah cara membuat program customer success yang tepat supaya dapat memberikan dampak nyata pada bisnis Anda:

1. Tentukan tujuan yang relevan dan spesifik

Pertama, tentukan tujuan program customer success Anda berdasarkan kebutuhan pelanggan dan data yang akurat supaya lebih mudah dievaluasi. Misalnya, jika bisnis Anda adalah penyedia software, tujuannya bisa berupa meningkatkan tingkat adopsi fitur sebesar 20% dalam tiga bulan. Selain itu, Anda juga dapat memasang target meningkatkan skor kepuasan pelanggan (CSAT) dari 80 menjadi 90 dalam waktu enam bulan. 

Dengan memiliki tujuan yang jelas, Anda dapat mengarahkan tim untuk bekerja sesuai prioritas yang benar. Untuk membuatnya, pastikan Anda menggunakan prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).

2. Buat tim dengan SDM yang tepat

Program customer success akan lebih efektif jika Anda memilih orang yang tepat. Kuncinya, utamakan individu yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tapi juga kemampuan interpersonal yang kuat. Sebagai contoh, untuk industri e-commerce, pilihlah anggota tim yang mahir menganalisis data perilaku pelanggan agar dapat memberikan rekomendasi produk dengan tepat. Tak kalah penting, pastikan tim Anda memiliki pelatihan yang memadai agar mereka tetap up-to-date dengan kebutuhan pasar, industri, serta tren terkini.

3. Buat customer journey map

Customer journey map adalah alat penting untuk memahami setiap tahapan interaksi pelanggan dengan bisnis Anda. Peta ini membantu Anda mengidentifikasi titik-titik penting di mana Anda bisa memberikan nilai tambah kepada pelanggan melalui program customer success.

Petakan perjalanan pelanggan mulai dari tahap onboarding, penggunaan produk, hingga kemungkinan pembelian ulang atau upselling. Misalnya, untuk bisnis SaaS, Anda dapat menciptakan panduan langkah-langkah onboarding yang terperinci agar pelanggan bisa mulai menggunakan produk dengan mudah.

4. Evaluasi kesiapan infrastruktur

Sebelum meluncurkan program, jangan lupa memeriksa apakah semua infrastruktur pendukung sudah siap. Infrastruktur ini mencakup alat CRM, sistem manajemen tiket, dan platform analitik yang memungkinkan Anda melacak interaksi pelanggan secara real-time. Pilihlah alat yang bisa diintegrasikan dengan software bisnis Anda saat ini, dan pastikan semua anggota tim memahami cara menggunakan alat tersebut agar bisa melayani pelanggan dengan lancar.

5. Ketahui KPI yang perlu dimonitor

Mengukur keberhasilan program customer success adalah hal yang mustahil tanpa KPI (Key Performance Indicators). Sebab, KPI ini membantu Anda mengetahui apakah program berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak yang diharapkan. 

Apa saja yang harus Anda perhatikan? Untuk permulaan, fokuslah pada churn rate (tingkat pelanggan yang berhenti menggunakan layanan), Net Promoter Score (NPS), dan waktu penyelesaian masalah (resolution time).

6. Terapkan perubahan secara bertahap

Meluncurkan program customer success secara sekaligus dapat menimbulkan kebingungan. Sebaiknya, terapkan perubahan secara bertahap agar pelanggan dan tim internal dapat menyesuaikan diri dengan baik.

Di tahap awal, mulailah dengan pilot project untuk segmen pelanggan tertentu. Misalnya, jika Anda menjalankan bisnis B2B, Anda bisa memulai dengan bisnis berskala besar yang memiliki potensi memberikan lebih banyak insight. Evaluasi hasilnya, lalu gunakan feedback untuk menyempurnakan program sebelum memperluas cakupannya.

Optimalkan Customer Success dengan AI

MiiTel Meetings

Memulai program customer success membutuhkan perencanaan yang matang agar Anda bisa mempererat hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan meningkatkan keuntungan. Jadi, pastikan SDM dan infrastruktur Anda sudah siap terlebih dahulu. Untuk mendukung program Anda, MiiTel Meetings siap membantu dengan teknologi AI terkini. 

Sebab, Anda bisa mempelajari sentimen pelanggan di setiap tahap customer journey melalui analisis frekuensi tumpang tindih, perubahan intonasi, dan kecepatan bicara dalam percakapan. Selain itu, Anda juga dapat memantau performa anggota tim terbaik berdasarkan hasil meeting mereka melalui data historis yang tersaji dalam all-in-one dashboard

Ingin mencobanya? Yuk, jadwalkan demo gratis dengan mengisi formulir ini, dan jangan ragu-ragu menghubungi WhatsApp kami untuk konsultasi lebih lanjut!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

Klaim Free Demo MiiTel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post Tips Memulai Program Customer Success untuk Bisnis Anda appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/cara-membuat-program-customer-success/feed/ 0
Kunci Meningkatkan Kualitas Customer Service Adalah 6 Tips Ini https://miitel.com/id/cara-meningkatkan-pelayanan-customer-service-adalah/ https://miitel.com/id/cara-meningkatkan-pelayanan-customer-service-adalah/#respond Mon, 10 Feb 2025 03:30:09 +0000 https://miitel.com/id/?p=18840 Kunci Meningkatkan Kualitas Customer Service Adalah 6 Tips Ini Image by jcomp on Freepik Bisa dibilang, kualitas customer service adalah salah satu fondasi utama dari

The post Kunci Meningkatkan Kualitas Customer Service Adalah 6 Tips Ini appeared first on MiiTel.

]]>

Kunci Meningkatkan Kualitas Customer Service Adalah 6 Tips Ini

Image by jcomp on Freepik

Bisa dibilang, kualitas customer service adalah salah satu fondasi utama dari kesuksesan jangka panjang sebuah perusahaan. Sebab, pelanggan yang merasa dihargai dan puas dengan pelayanan yang diterima cenderung loyal, merekomendasikan produk atau layanan Anda, dan memberikan ulasan positif. Di era digital seperti sekarang, ulasan dan pengalaman pelanggan lebih mudah tersebar secara luas dan mempengaruhi reputasi perusahaan Anda.

Untungnya, cara meningkatkan pelayanan customer service adalah hal yang sederhana selama Anda memiliki pendekatan terstruktur dan disiplin tinggi. Bagaimana tips dan triknya?

Table of Contents

Perbedaan Customer Service Dulu dan Terkini

Perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen telah membawa transformasi signifikan dalam layanan pelanggan. Perbedaan utama antara customer service tradisional dan modern terletak pada pendekatan, alat yang digunakan, dan ekspektasi pelanggan.

Pendekatan dan Interaksi

Layanan pelanggan tradisional biasanya berfokus pada interaksi tatap muka atau melalui telepon, dengan jam operasional yang terbatas. Sebaliknya, customer service modern menawarkan pendekatan omnichannel, memungkinkan pelanggan berinteraksi melalui berbagai platform seperti media sosial, email, live chat, dan aplikasi pesan instan, yang tersedia 24/7. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas dan kenyamanan bagi pelanggan dalam memilih saluran komunikasi yang mereka sukai.

Personalisasi dan Penggunaan Data

Di masa lalu, layanan pelanggan cenderung bersifat umum tanpa mempertimbangkan kebutuhan spesifik setiap individu. Saat ini, dengan bantuan teknologi dan analisis data, perusahaan dapat menawarkan layanan yang dipersonalisasi berdasarkan riwayat interaksi dan preferensi pelanggan. Hal ini meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan karena mereka merasa lebih dihargai dan dipahami.

Proaktivitas dalam Menyelesaikan Masalah

Pendekatan tradisional sering kali bersifat reaktif, menunggu pelanggan mengajukan keluhan atau pertanyaan. Customer service modern lebih proaktif dengan mengidentifikasi potensi masalah sebelum menjadi keluhan dan menawarkan solusi terlebih dahulu. Misalnya, jika terjadi keterlambatan pengiriman, perusahaan segera memberitahu pelanggan dan memberikan opsi alternatif atau kompensasi.

Penggunaan Teknologi dan Otomatisasi

Layanan pelanggan modern memanfaatkan teknologi seperti AI dan chatbot untuk menangani pertanyaan umum secara efisien, memungkinkan tim customer service fokus pada masalah yang lebih kompleks. Selain itu, integrasi dengan sistem CRM membantu dalam mengelola hubungan pelanggan secara lebih efektif, memastikan informasi pelanggan selalu terbarui dan mudah diakses.

Dengan memahami perbedaan ini, perusahaan dapat menyesuaikan strategi layanan pelanggan mereka untuk memenuhi ekspektasi pelanggan masa kini, meningkatkan kepuasan, dan membangun loyalitas yang lebih kuat.

Cara Meningkatkan Pelayanan Customer Service Adalah...

Mudahnya, cara meningkatkan pelayanan customer service adalah sebagai berikut:

1. Pelajari data kebutuhan pelanggan

Salah satu kunci dari kesuksesan customer service adalah pemahaman menyeluruh tentang kebutuhan dan preferensi pelanggan. Jadi, mulailah dengan menganalisis data seperti histori pembelian, umpan balik pelanggan, dan tren perilaku mereka. Selain itu, survei atau kuesioner sederhana dapat membantu Anda menggali lebih dalam tentang harapan pelanggan.

Misalnya, jika ada banyak pelanggan mengeluhkan waktu respons yang lambat, Anda bisa menyesuaikan sumber daya untuk mempercepat respons tersebut. Dengan data ini, Anda tidak hanya meningkatkan pelayanan tetapi juga menciptakan pengalaman yang lebih relevan dan memuaskan bagi pelanggan.

2. Lakukan pelatihan rutin untuk tim

Tim customer service adalah ujung tombak yang berinteraksi langsung dengan pelanggan. Maka dari itu, Anda perlu memastikan mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan. Adakan pelatihan rutin, terutama yang berfokus pada pengembangan empati dan cara menangani keluhan pelanggan dengan profesional.

3. Personalisasi interaksi dengan data

Pelanggan akan merasa lebih dihargai jika interaksi mereka dengan bisnis Anda terasa personal. Anda bisa memanfaatkan data pelanggan untuk menciptakan pengalaman ini. Contohnya, menyapa pelanggan dengan nama mereka atau menawarkan produk yang relevan berdasarkan riwayat pembelian mereka. Namun, ada baiknya Anda memperoleh persetujuan dari pelanggan terlebih dahulu sebelum menggunakan data untuk keperluan promosi dan marketing.

4. Tawarkan solusi proaktif

Jangan hanya menunggu pelanggan menghubungi Anda untuk menyelesaikan masalah. Dengan pendekatan proaktif, Anda bisa membangun kepercayaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Misalnya, jika Anda mengetahui adanya keterlambatan pengiriman, segera infokan pelanggan dan tawarkan kompensasi atau solusi alternatif. Dengan demikian, Anda bisa menunjukkan kepedulian terhadap pengalaman mereka dan kesediaan untuk meningkatkannya.

5. Tentukan standar pelayanan yang spesifik dan realistis

Kunci berikutnya dari kualitas customer service adalah apakah tim Anda mampu memenuhi standar pelayanan yang tersedia. Sebab, standar yang jelas membantu tim Anda memahami ekspektasi yang harus dipenuhi, sehingga mempermudah pengukuran kinerja. Libatkan tim Anda dalam merumuskan standar ini agar mereka merasa memiliki tanggung jawab bersama untuk mencapainya.

Contohnya, Anda bisa menetapkan waktu respons maksimal 24 jam untuk setiap keluhan yang masuk atau memastikan semua pelanggan menerima konfirmasi pesanan dalam waktu satu jam setelah pembayaran.

6. Evaluasi proses kerja yang kurang efisien

Proses kerja yang tidak efisien bisa memperlambat pelayanan dan menurunkan kualitas pengalaman pelanggan. Jadi, jangan lupa lakukan evaluasi secara berkala untuk mengidentifikasi kendala yang ada.

Misalnya, jika tim Anda menghabiskan terlalu banyak waktu untuk merangkum percakapan dengan pelanggan atau Anda lebih sering merapikan data daripada menganalisisnya untuk membuat strategi bisnis, pertimbangkan perangkat lunak otomatisasi yang dapat mempercepat proses tersebut. Apa saja contoh software yang bisa membantu Anda?

Tingkatkan Kualitas Customer Service Anda dengan MiiTel Call Center!

MiiTel Call Center adalah fitur pilihan MiiTel Phone yang cocok untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan Anda karena berbagai fitur canggihnya. Misalnya, Anda bisa lebih mudah memantau pencapaian tim Anda berdasarkan KPI customer service yang sudah ditentukan karena semuanya tersedia secara real-time dalam satu dashboard

Selain itu, Anda bahkan bisa mengintegrasikannya dengan sistem CRM dan PBX yang selama ini Anda gunakan tanpa harus menjalani proses instalasi yang sulit. Jadi, Anda dapat segera membuat strategi pelatihan customer service yang efektif berdasarkan data.

Lebih canggihnya lagi, MiiTel Call Center dibekali dengan berbagai fitur berbasis AI yang bisa mendukung produktivitas tim customer service Anda. Salah satu fitur unggulannya untuk customer service adalah kemampuan untuk menganalisis sentimen pelanggan berdasarkan kecepatan bicara dan perubahan intonasi, membuat transkripsi secara otomatis setelah panggilan berakhir, mencari topik dokumentasi tertentu berdasarkan kata kunci, serta menghubungi pelanggan dalam sekali klik berdasarkan database dalam spreadsheet atau CRM.

Jadi, elemen utama dalam kualitas customer service adalah personalisasi, pendekatan proaktif, dan pelatihan rutin bagi tim Anda. Nah, Anda bisa mewujudkan itu semua dengan menggunakan MiiTel Phone. Yuk, coba gratis sekarang juga dengan mendaftar melalui formulir ini atau hubungi WhatsApp kami!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

Klaim Free Demo MiiTel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post Kunci Meningkatkan Kualitas Customer Service Adalah 6 Tips Ini appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/cara-meningkatkan-pelayanan-customer-service-adalah/feed/ 0
Sales vs Marketing: Kesamaan dan Perbedaan Lengkap https://miitel.com/id/beda-sales-vs-marketing/ https://miitel.com/id/beda-sales-vs-marketing/#respond Fri, 07 Feb 2025 03:30:22 +0000 https://miitel.com/id/?p=18807 Sales vs Marketing: Kesamaan dan Perbedaan Lengkap Image by jcomp on Freepik Banyak yang menganggap sales dan marketing adalah hal yang sama. Apakah Anda juga

The post Sales vs Marketing: Kesamaan dan Perbedaan Lengkap appeared first on MiiTel.

]]>

Sales vs Marketing: Kesamaan dan Perbedaan Lengkap

Image by jcomp on Freepik

Banyak yang menganggap sales dan marketing adalah hal yang sama. Apakah Anda juga salah satunya? Meski keduanya sekilas terlihat mirip dan saling berkaitan, sebenarnya kedua istilah ini memiliki tujuan, pendekatan, dan proses yang berbeda. Jadi, apa saja perbedaan sales vs marketing? Untuk memahami cara kerja dan hubungan keduanya, mari kita kupas tuntas selengkapnya di artikel ini!

Table of Contents

Apa Beda Sales vs Marketing?

Ini dia kesamaan dan beda sales vs marketing dari berbagai aspek:

1. Definisi

Bicara soal perbedaan sales vs marketing, tentunya kita tidak bisa melupakan definisi mendasarnya. Sales adalah aktivitas yang berfokus pada penjualan langsung produk atau jasa kepada pelanggan. Sementara itu, marketing adalah serangkaian kegiatan untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada konsumen.

Perbedaan utama di sini adalah fokusnya. Sales menekankan pada hasil langsung berupa transaksi, sedangkan marketing lebih kepada membangun kesadaran dan minat terhadap produk atau jasa.

2. Tujuan

Sales bertujuan untuk mencapai target penjualan tertentu dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Maka dari itu, tim sales sering berfokus pada angka, seperti jumlah unit yang terjual atau pendapatan yang dihasilkan.

Di sisi lain, marketing memiliki tujuan yang lebih luas. Contohnya, membangun kesadaran merek, menciptakan loyalitas pelanggan, dan meningkatkan permintaan pasar. Walaupun tujuannya berbeda, keduanya saling melengkapi. Marketing menciptakan peluang, dan sales memanfaatkan kesempatan berikut untuk memaksimalkan keuntungan bisnis.

3. Proses dan alur kerja

Proses kerja tim sales biasanya dimulai dari identifikasi prospek, pendekatan langsung, hingga negosiasi dan penutupan penjualan. Aktivitas ini bersifat transaksional dan fokus pada hasil konkret.

Berbeda dengan sales, marketing memiliki alur kerja yang lebih strategis. Prosesnya meliputi analisis pasar, penentuan segmentasi pelanggan, pengembangan strategi kampanye, dan evaluasi efektivitas kampanye. Proses ini berorientasi pada menciptakan fondasi kuat untuk mendukung aktivitas penjualan.

4. Pendekatan yang digunakan

Pendekatan sales cenderung personal dan langsung. Misalnya, tim sales sering menggunakan komunikasi satu-satu, seperti telepon, email, atau pertemuan tatap muka, untuk membangun hubungan dengan prospek. Sebaliknya, marketing lebih bersifat massal dan strategis. Sebagai contoh, kampanye marketing dapat mencakup iklan digital, media sosial, dan konten edukatif yang menyasar sekelompok audiens secara serentak.

5. Cakupan komunikasi

Sales berfokus pada komunikasi langsung dengan calon pelanggan atau klien potensial. Komunikasi ini biasanya terjadi di tahap akhir proses pembelian, atau ketika pelanggan sudah siap untuk mengambil keputusan.

Sementara itu, marketing mencakup komunikasi yang lebih luas, mulai dari membangun kesadaran hingga menarik perhatian calon pelanggan. Komunikasi ini dilakukan di berbagai platform dan format, seperti media sosial, email marketing, dan iklan online.

6. Metrik yang digunakan

Terakhir, KPI yang digunakan juga merupakan salah satu aspek pembeda terpenting dalam sales vs marketing. Tim penjualan mengukur keberhasilan mereka melalui metrik langsung, seperti jumlah transaksi, total pendapatan, atau jumlah prospek yang berhasil diubah menjadi pelanggan.

Sebaliknya, tim marketing menggunakan metrik yang lebih beragam, seperti jumlah klik, tingkat konversi, traffic kunjungan, dan masih banyak lagi. Dengan kata lain, semua metrik ini membantu mengukur efektivitas kampanye pemasaran secara keseluruhan.

Perbedaan dari Segi Model Bisnis

Setelah memahami perbedaan mendasar antara sales dan marketing, penting untuk mengetahui bagaimana perbedaan tersebut diterapkan dalam konteks Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Consumer (B2C). Berikut penjelasan mengenai perbedaan sales dan marketing dalam kedua model bisnis tersebut:

Perbedaan Sales dan Marketing B2B

Target Audiens

  • Sales B2B: Berfokus pada penjualan produk atau layanan kepada bisnis lain. Proses penjualan biasanya melibatkan beberapa pihak dalam perusahaan, seperti manajer, direktur, atau tim pengadaan, yang terlibat dalam pengambilan keputusan.
  • Marketing B2B: Strategi pemasaran ditujukan untuk menarik perhatian perusahaan lain. Pendekatan yang digunakan cenderung informatif dan edukatif, menyoroti bagaimana produk atau layanan dapat meningkatkan efisiensi atau profitabilitas bisnis target.

Proses Penjualan dan Siklus Pembelian

  • Sales B2B: Proses penjualan biasanya lebih panjang dan kompleks, melibatkan presentasi produk, negosiasi, dan penyesuaian produk sesuai kebutuhan klien. Keputusan pembelian seringkali memerlukan persetujuan dari beberapa level manajemen.
  • Marketing B2B: Kampanye pemasaran difokuskan pada membangun hubungan jangka panjang, dengan konten yang mendalam seperti white papers, studi kasus, dan webinar yang menunjukkan keahlian dan kredibilitas perusahaan.

Pendekatan dan Strategi

  • Sales B2B: Pendekatan personal dengan membangun hubungan langsung dengan klien potensial. Pertemuan tatap muka, panggilan telepon, dan komunikasi langsung lainnya sering digunakan untuk memahami kebutuhan spesifik klien.
  • Marketing B2B: Menggunakan strategi pemasaran konten yang mendalam dan berfokus pada nilai tambah, seperti artikel industri, laporan riset, dan konten edukatif lainnya yang relevan dengan industri target.

Perbedaan Sales dan Marketing B2C

Target Audiens

  • Sales B2C: Berfokus pada penjualan langsung kepada konsumen individu. Proses penjualan biasanya melibatkan interaksi yang lebih singkat dan keputusan pembelian yang lebih cepat.
  • Marketing B2C: Strategi pemasaran ditujukan untuk menarik perhatian konsumen umum, dengan fokus pada emosi, tren, dan kebutuhan sehari-hari.

Proses Penjualan dan Siklus Pembelian

  • Sales B2C: Proses penjualan cenderung lebih singkat, dengan transaksi yang terjadi secara cepat, baik melalui toko fisik maupun platform online. Keputusan pembelian seringkali bersifat impulsif dan didorong oleh promosi atau tren terkini.
  • Marketing B2C: Kampanye pemasaran biasanya bersifat massal dan menggunakan media seperti iklan televisi, media sosial, dan promosi lainnya yang menjangkau audiens luas.

Pendekatan dan Strategi

  • Sales B2C: Pendekatan lebih berfokus pada volume penjualan dengan interaksi yang minimal. Penekanan pada kemudahan dan kecepatan transaksi untuk meningkatkan konversi.
  • Marketing B2C: Menggunakan strategi pemasaran yang menarik secara visual dan emosional, seperti iklan kreatif, endorsement selebriti, dan promosi diskon untuk menarik perhatian konsumen.

Kombinasi Strategi Sales dan Marketing dengan AI

Meskipun sales vs marketing memiliki beberapa perbedaan, keduanya tidak bisa dipisahkan dengan satu sama lain. Kombinasi strategi marketing yang efektif dan tim sales yang tangguh dapat menciptakan sinergi yang mendukung kesuksesan perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, Anda perlu memahami peran masing-masing dan mengintegrasikan keduanya untuk memaksimalkan keuntungan jangka panjang.

Apalagi, dengan adanya teknologi canggih seperti AI dalam MiiTel Phone, menggabungkan strategi sales dan marketing kini sudah lebih mudah. Sebab, Anda bisa menganalisis respons pelanggan terhadap penawaran tim Anda melalui perubahan intonasi, kecepatan bicara, dan tumpang tindih dalam percakapan. Lalu, Anda juga dapat menggabungkan informasi tersebut dengan rekaman performa agen secara real-time supaya bisa membuat strategi pelatihan lebih efektif.

Selain itu, MiiTel Phone juga memungkinkan Anda mengetahui waktu terbaik untuk menghubungi calon pelanggan berdasarkan data historis yang tercatat secara otomatis dalam all-in-one dashboard. Dengan demikian, Anda bisa lebih mudah melakukan personalisasi dalam interaksi dengan pelanggan, dan memaksimalkan peluang mencetak penjualan. Nah, semua kecanggihan tersebut bisa Anda rasakan melalui demo gratis bersama kami! Yuk, buat jadwal sekarang juga dengan mengisi formulir online ini atau menghubungi WhatsApp MiiTel!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

Klaim Free Demo MiiTel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post Sales vs Marketing: Kesamaan dan Perbedaan Lengkap appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/beda-sales-vs-marketing/feed/ 0
6 Jenis Telesales untuk Dorong Kesuksesan Bisnis https://miitel.com/id/jenis-jenis-telesales/ https://miitel.com/id/jenis-jenis-telesales/#respond Wed, 05 Feb 2025 09:30:37 +0000 https://miitel.com/id/?p=18791 6 Jenis Telesales untuk Dorong Kesuksesan Bisnis Image by jcomp on Freepik Telesales adalah salah satu strategi penjualan yang efektif untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Strategi

The post 6 Jenis Telesales untuk Dorong Kesuksesan Bisnis appeared first on MiiTel.

]]>

6 Jenis Telesales untuk Dorong Kesuksesan Bisnis

Image by jcomp on Freepik

Telesales adalah salah satu strategi penjualan yang efektif untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Strategi ini tidak hanya terbatas pada satu metode karena justru ada berbagai jenis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik bisnis Anda. Dengan menggunakan strategi telesales secara tepat, Anda bisa menjangkau lebih banyak pelanggan potensial, menjaga hubungan baik dengan pelanggan yang sudah ada, hingga memperluas pasar dengan biaya yang relatif terjangkau. Lantas, apa saja jenis-jenis telesales yang bisa digunakan dalam dunia bisnis?

Table of Contents

Jenis-jenis Telesales Adalah...

Berikut adalah beberapa jenis telesales yang dapat Anda manfaatkan untuk meningkatkan performa penjualan bisnis Anda:

1. Inbound telesales

Inbound telesales adalah metode penjualan yang berfokus pada menerima panggilan dari pelanggan. Biasanya, pelanggan menghubungi bisnis Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang produk atau layanan yang Anda tawarkan. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan sudah memiliki ketertarikan awal terhadap bisnis Anda, sehingga peluang konversinya lebih tinggi.

Misalnya, seorang pelanggan melihat iklan produk di media sosial dan menghubungi nomor telepon yang tertera untuk bertanya lebih lanjut. Nah, tim inbound telesales Anda bisa memberikan informasi detail, menawarkan promosi, atau langsung menutup penjualan.

2. Outbound telesales

Berbeda dengan inbound telesales, outbound telesales menekankan strategi proaktif dengan menghubungi pelanggan terlebih dahulu. Strategi ini bertujuan untuk menawarkan produk atau layanan kepada calon pelanggan yang mungkin belum mengenal bisnis Anda.

Salah satu contoh sederhana dari outbound telesales adalah ketika tim penjualan Anda menghubungi daftar pelanggan potensial. Terutama, yang sebelumnya diperoleh dari kampanye pemasaran. Anda dapat menawarkan produk baru, menyampaikan diskon khusus, atau bahkan mengundang mereka untuk menghadiri acara promosi.

3. Cold calling

Cold calling adalah bagian dari outbound telesales yang dilakukan kepada calon pelanggan tanpa adanya interaksi sebelumnya. Karena pelanggan sama sekali belum mengenal perusahaan Anda, strategi ini memerlukan pendekatan yang persuasif dan komunikasi yang efektif untuk menarik perhatian mereka.

Sebagai contoh, tim telesales Anda menghubungi pemilik usaha kecil yang belum pernah mengenal aplikasi digital dari perusahaan Anda. Dengan skrip yang menarik dan penawaran yang relevan, Anda dapat membuka peluang kolaborasi yang menguntungkan.

4. Warm calling

Berbeda dengan jenis telesales sebelumnya, warm calling adalah strategi menghubungi pelanggan yang sebelumnya sudah berinteraksi dengan bisnis Anda. Misalnya, seorang calon pelanggan yang telah men-download e-book tentang tips keuangan pribadi dapat dihubungi oleh tim telesales untuk menawarkan layanan konsultasi finansial yang lebih mendalam. Strategi ini lebih mudah dilakukan karena calon pelanggan sudah memiliki tingkat ketertarikan tertentu.

Warm calling sering kali menjadi bagian dari inside sales karena tim penjualan bekerja dari dalam kantor untuk mengelola prospek yang lebih matang. Dengan memanfaatkan data dan rekam jejak interaksi pelanggan, Anda dapat memberikan solusi yang lebih relevan dan personal.

5. B2B telesales

B2B (Business-to-Business) telesales adalah strategi yang berfokus pada penjualan produk atau layanan kepada badan usaha lain. Pendekatan ini biasanya lebih kompleks karena melibatkan proses negosiasi, penawaran, dan penyesuaian produk sesuai kebutuhan klien bisnis.

Bagaimana contoh penerapannya? Anggap saja Anda memiliki perusahaan software, dan Anda menghubungi bisnis kecil untuk menawarkan solusi CRM (Customer Relationship Management) yang dapat membantu mereka mengelola pelanggan dengan lebih baik.

6. B2C telesales

Berbeda dengan B2B, B2C (Business-to-Consumer) telesales lebih menyasar pelanggan individu untuk mendorong pembelian langsung dari mereka. Maka dari itu, strategi ini lebih sederhana dibandingkan dengan B2B telesales. Untuk gambaran lebih jelas tentang penerapannya di dunia nyata, bayangkan sebuah bisnis e-commerce menghubungi Anda, seorang pelanggan yang pernah membeli produk Anda. Melalui interaksi tersebut, mereka menawarkan diskon khusus pada produk serupa atau meluncurkan program loyalitas.

Tingkatkan Performa Telesales Anda

Berkaca dari berbagai definisi di atas, telesales adalah strategi yang bisa Anda sesuaikan dengan tujuan bisnis secara mudah. Misalnya, inbound telesales cocok untuk menangkap minat pelanggan, dan outbound telesales bisa membantu memperluas jangkauan. Terlepas dari jenis-jenis telesales yang Anda gunakan, jangan lupa bekali  tim Anda dengan teknologi yang tepat agar mereka bisa melaksanakan tugas dengan lebih baik.

Salah satu rekomendasi yang pas untuk tim telesales adalah MiiTel Phone. Sebab, dengan software ini, Anda bisa memantau performa setiap agen secara real-time, melakukan analisis sentimen berdasarkan perubahan intonasi, kecepatan bicara, serta frekuensi tumpang tindih dalam percakapan, dan membuat transkripsi otomatis setelah panggilan berakhir. 

Bahkan, Anda juga bisa mengintegrasikan MiiTel Phone dengan sistem PBX, CRM, online meeting, dan sistem in-house secara mudah agar Anda dapat lebih berfokus membuat strategi bisnis. Jika Anda ingin mencoba kecanggihannya, jangan ragu-ragu menjadwalkan coba gratis bersama kami melalui formulir ini atau WhatsApp!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

Klaim Free Demo MiiTel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post 6 Jenis Telesales untuk Dorong Kesuksesan Bisnis appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/jenis-jenis-telesales/feed/ 0
6 Manfaat Integrasi AI dalam Ticketing System Bisnis https://miitel.com/id/ticketing-system/ https://miitel.com/id/ticketing-system/#respond Wed, 05 Feb 2025 03:30:47 +0000 https://miitel.com/id/?p=18790 6 Manfaat Integrasi AI dalam Ticketing System Bisnis Image by jcomp on Freepik Dalam era digital ini, teknologi kecerdasan buatan atau AI telah menjadi bagian

The post 6 Manfaat Integrasi AI dalam Ticketing System Bisnis appeared first on MiiTel.

]]>

6 Manfaat Integrasi AI dalam Ticketing System Bisnis

Image by jcomp on Freepik

Dalam era digital ini, teknologi kecerdasan buatan atau AI telah menjadi bagian penting dari berbagai aspek bisnis. Selain membantu dalam tugas administratif, layanan pelanggan, dan penjualan, AI kini dapat diintegrasikan ke dalam sistem ticketing online. Dengan keunggulannya, AI mampu memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahaan, terutama dalam meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan. Jadi, bagaimanakah penerapan AI dapat membantu ticketing system perusahaan Anda?

Table of Contents

Manfaat AI untuk Sistem Ticketing Online

Ini dia berbagai manfaat AI dalam ticketing system yang digunakan dalam reservasi layanan atau pembagian tugas customer service:

1. Akses layanan pelanggan 24/7

Dengan ticketing system berbasis AI, perusahaan Anda bisa menyediakan layanan pelanggan tanpa henti melalui chatbot atau virtual assistant. Sebab, teknologi ini mampu menjawab pertanyaan yang paling sering diajukan oleh pelanggan kapan saja, bahkan di luar jam kerja. 

Sebagai contoh, chatbot dapat memberikan informasi tentang status tiket, cara mengakses layanan tertentu, atau prosedur penyelesaian masalah. Dengan begitu, pelanggan tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan jawaban, sementara tim layanan pelanggan dapat fokus menangani masalah yang lebih kompleks.

2. Penentuan prioritas tugas yang lebih mudah

Sistem AI dapat secara otomatis menganalisis tiket yang masuk dan menentukan tingkat prioritas berdasarkan urgensi atau dampaknya terhadap bisnis. Misalnya, tiket yang berkaitan dengan gangguan layanan pada skala besar akan diberi prioritas lebih tinggi dibandingkan keluhan individual. 

Cara kerjanya, AI dalam sistem ticketing online menggunakan algoritma yang memproses data seperti kata kunci, tingkat eskalasi, atau histori pelanggan untuk menentukan tindakan yang harus diambil terlebih dahulu. Hal ini membantu tim dalam mengelola waktu secara lebih efisien dan memastikan masalah penting ditangani lebih cepat.

3. Mendukung strategi cross selling

AI dalam ticketing system juga bisa membantu perusahaan meningkatkan pendapatan melalui strategi cross-selling. Bagaimana bisa? Saat pelanggan mengajukan tiket atau pertanyaan, AI dapat menganalisis kebutuhan mereka berdasarkan riwayat pembelian atau preferensi. 

Sebagai contoh, jika seorang pelanggan bertanya tentang upgrade layanan, sistem AI dapat merekomendasikan produk tambahan yang relevan, seperti paket premium atau fitur tambahan. Rekomendasi ini pada akhirnya berpotensi meningkatkan penjualan sekaligus memberikan solusi yang lebih baik bagi pelanggan.

4. Analisis prediktif volume tiket

AI dapat memanfaatkan analisis data historis untuk memprediksi jumlah tiket yang mungkin masuk pada waktu tertentu. Agar lebih jelas, anggap saja data menunjukkan peningkatan tiket selama periode tertentu, seperti saat peluncuran produk baru. Pada saat ini, sistem AI dapat membantu tim mempersiapkan sumber daya tambahan. Analisis prediktif ini juga memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi tren umum dalam keluhan pelanggan, sehingga Anda dapat segera mengambil tindakan proaktif sebelum masalah menjadi lebih besar.

5. Kemudahan mendeteksi anomali

AI memiliki kemampuan untuk mendeteksi pola yang tidak biasa dalam data tiket. Sebagai contoh, apabila ada lonjakan jumlah tiket yang tidak biasa dalam waktu singkat, AI dapat memberikan peringatan dini kepada tim untuk segera menyelidiki. 

Hal ini sangat berguna dalam mencegah potensi masalah besar, seperti serangan siber atau gangguan teknis. Dengan mendeteksi anomali secara cepat, perusahaan dapat mengambil langkah korektif sebelum pelanggan terpengaruh.

6. Memudahkan pencarian informasi

Teknologi AI yang terintegrasi dengan ticketing system memungkinkan pelanggan dan staf internal untuk menemukan informasi yang diperlukan dengan lebih cepat. Rahasianya, AI menggunakan teknologi pemrosesan bahasa alami (Natural Language Processing/NLP) untuk memahami pertanyaan pelanggan dan mencari jawaban yang relevan dalam basis data. 

Misalnya, ada seorang pelanggan mencari panduan instalasi. Dalam kasus tersebut, AI dapat langsung menampilkan dokumen yang tepat tanpa perlu melibatkan staf layanan pelanggan. Ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan.

Optimalkan Customer Service dengan Integrasi MiiTel dan Deskpro

MiiTel Phone, sistem telepon VoIP berbasis AI, kini terintegrasi dengan Deskpro, platform ticketing system. Integrasi ini menyatukan MiiTel, WhatsApp Business API, dan sistem ticketing dalam satu platform, meningkatkan efisiensi operasional customer service.

Fitur Utama Integrasi MiiTel dan Deskpro

MiiTel and Deskpro Integration

1. Tiket Otomatis untuk Setiap Panggilan
Setiap panggilan masuk melalui MiiTel otomatis tercatat sebagai tiket di Deskpro, memastikan semua interaksi terdokumentasi dengan baik.

2. Informasi Pelanggan Instan
Saat menerima panggilan, Deskpro menampilkan data pelanggan secara real-time, memungkinkan layanan yang lebih cepat dan personal.

3. Notifikasi Panggilan Masuk
Pop-up notifikasi di Deskpro memastikan tim customer service tidak melewatkan panggilan penting tanpa harus terus memantau telepon.

4. Integrasi WhatsApp Business API (WABA)
Gunakan nomor MiiTel untuk panggilan suara dan pesan WhatsApp melalui Deskpro, menciptakan identitas bisnis yang konsisten di semua kanal komunikasi.

Integrasi ini menjadikan Deskpro pusat pengelolaan telepon, WhatsApp, dan ticketing, memungkinkan tim customer service bekerja lebih efektif tanpa perlu beralih platform.

Semuanya tersedia dalam satu dashboard terpadu yang tidak sulit diakses, sehingga Anda pun memiliki lebih banyak waktu untuk merancang strategi bisnis. Mari kembangkan bisnis Anda bersama MiiTel  dan jadwalkan demo gratis bersama kami melalui formulir berikut atau WhatsApp!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

Klaim Free Demo MiiTel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post 6 Manfaat Integrasi AI dalam Ticketing System Bisnis appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/ticketing-system/feed/ 0
Tips Membuat Program Sales Training yang Efektif https://miitel.com/id/training-untuk-sales/ https://miitel.com/id/training-untuk-sales/#respond Tue, 04 Feb 2025 10:00:11 +0000 https://miitel.com/id/?p=18768 Tips Membuat Program Sales Training yang Efektif Image by jcomp on Freepik Mengingat persaingan bisnis sudah semakin ketat, perusahaan perlu membekali tim sales dengan kemampuan

The post Tips Membuat Program Sales Training yang Efektif appeared first on MiiTel.

]]>

Tips Membuat Program Sales Training yang Efektif

Image by jcomp on Freepik

Mengingat persaingan bisnis sudah semakin ketat, perusahaan perlu membekali tim sales dengan kemampuan yang relevan, baik dalam strategi penjualan maupun soft skills seperti komunikasi dan negosiasi. Nah, program sales training yang efektif dapat membantu meningkatkan kinerja, memperkuat hubungan dengan pelanggan, dan pada akhirnya mendongkrak pendapatan perusahaan.

Namun, manfaat dari program training untuk sales hanya bisa tercapai jika program tersebut dirancang dengan tepat. Bagaimana caranya?

Table of Contents

Tips Merancang Program Training untuk Sales

Pastikan Anda menerapkan 6 tips dan trik berikut saat merancang program sales training supaya lebih efektif:

1. Ketahui apa yang ingin dicapai dari sales training

Sebelum mengadakan pelatihan, Anda perlu menentukan apa yang ingin dicapai dari program sales training tersebut. Apakah Anda ingin memperkenalkan metode penjualan baru seperti SPIN Selling atau meningkatkan keterampilan negosiasi tim? 

Dengan memahami kebutuhan spesifik tim, Anda dapat merancang pelatihan yang relevan dan berdampak langsung pada kinerja mereka. Misalnya, jika tim Anda mengalami kesulitan dalam menghadapi keberatan pelanggan, pelatihan dapat berfokus pada teknik mengatasi keberatan dengan percaya diri dan efektif.

2. Tentukan target pembelajaran dengan metode SMART

Target pembelajaran yang jelas akan membantu mengukur keberhasilan program sales training Anda. Gunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) untuk merancang target yang ideal. 

Contohnya, alih-alih menetapkan target yang terlalu umum seperti “meningkatkan kemampuan closing,” buat target spesifik seperti “meningkatkan tingkat keberhasilan closing sebesar 20% dalam tiga bulan setelah pelatihan.” Target seperti ini lebih terukur dan memotivasi tim untuk mencapai hasil yang diharapkan.

3. Periksa kesiapan materi dan infrastruktur

Sebelum memulai pelatihan, jangan lupa periksa apakah semua materi dan infrastruktur sudah siap. Terutama, jika Anda memiliki tim yang bekerja secara remote. Pastikan platform pelatihan online yang Anda gunakan dapat diakses dengan mudah, memiliki fitur interaktif, dan mendukung berbagai format pembelajaran, seperti video, presentasi, dan sesi tanya jawab. Selain itu, evaluasi apakah materi pelatihan sudah relevan dengan kebutuhan tim dan mencerminkan tren terbaru di industri.

4. Tentukan metode pembelajaran yang akan digunakan

Berikutnya, Anda perlu menyesuaikan metode pembelajaran dengan target yang sudah ditentukan di awal. Dengan begitu, pelatihan Anda akan lebih menarik sekaligus membuahkan hasil.

Misalnya, Anda bisa memilih pelatihan dengan role playing untuk membekali tim tips dan teknik mengasah kemampuan komunikasi serta negosiasi dalam situasi nyata. Kemudian, jika tim sales Anda terpencar di beberapa lokasi, terapkan e-learning karena metode ini lebih fleksibel dan materinya mudah diakses kapan pun. 

Terakhir, kalau Anda ingin melatih anggota tim sales yang baru bergabung, Anda bisa memberi mereka kesempatan untuk belajar secara langsung dari senior mereka melalui coaching atau shadowing.

5. Pertimbangkan strategi untuk evaluasi dan pembelajaran berkelanjutan

Sales training yang sukses tidak hanya berhenti pada satu sesi. Justru, Anda perlu merancang strategi untuk mengevaluasi hasil pelatihan dan memastikan pembelajaran berkelanjutan. Misalnya, Anda dapat melakukan evaluasi melalui survei, tes kemampuan, atau analisis performa tim setelah pelatihan. Selain itu, adakan sesi follow-up secara berkala untuk membahas tantangan yang dihadapi tim dan memperkuat materi yang telah dipelajari.

6. Kumpulkan feedback dari peserta pelatihan

Masukan dari peserta pelatihan sangat penting untuk meningkatkan kualitas program Anda dalam jangka panjang. Setelah pelatihan selesai, tanyakan kepada peserta apa yang menurut mereka bermanfaat, apa yang bisa ditingkatkan, dan saran mereka untuk pelatihan berikutnya. Gunakan feedback ini untuk terus menyempurnakan program pelatihan Anda agar semakin relevan dengan kebutuhan tim, terutama untuk generasi tim sales berikutnya.

Mengapa Sales Training Penting?

Seiring dengan meningkatnya persaingan di dunia bisnis, tim sales harus terus mengembangkan keterampilan mereka agar dapat menghadapi tantangan baru dan mencapai target yang lebih tinggi. Sales training bukan sekadar pelatihan biasa, tetapi merupakan investasi strategis yang berdampak langsung pada kesuksesan perusahaan. Berikut beberapa alasan mengapa sales training sangat penting:

1. Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi Tim

Dengan sales training yang efektif, tim sales dapat menguasai teknik closing yang lebih baik, memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih akurat, serta memanfaatkan waktu secara lebih efisien. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang strategi penjualan dan alat bantu seperti CRM atau analitik panggilan, mereka bisa bekerja lebih produktif tanpa membuang waktu pada prospek yang kurang potensial.

2. Meningkatkan Kepercayaan Diri Sales Representative

Seorang sales yang percaya diri lebih cenderung berhasil dalam setiap interaksi dengan pelanggan. Melalui pelatihan, mereka akan lebih siap dalam menghadapi berbagai skenario, mulai dari menjawab keberatan pelanggan hingga melakukan negosiasi yang menguntungkan. Dengan latihan terus-menerus, mereka akan lebih percaya diri dalam menyampaikan nilai produk atau layanan kepada prospek.

3. Menyesuaikan Diri dengan Perubahan Tren dan Teknologi

Tren dan teknologi dalam dunia sales terus berkembang. Sales training membantu tim untuk selalu up-to-date dengan strategi terbaru, seperti social selling, pemanfaatan data dalam pengambilan keputusan, hingga penggunaan alat AI seperti MiiTel Phone untuk menganalisis performa penjualan secara real-time.

4. Meningkatkan Retensi Pelanggan dan Loyalitas

Tim sales yang terlatih dengan baik tidak hanya fokus pada closing penjualan, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan pelanggan dan pendekatan yang lebih personal, sales dapat meningkatkan tingkat retensi pelanggan serta menciptakan pengalaman yang lebih memuaskan.

5. Meningkatkan Konversi dan Pendapatan Perusahaan

Pelatihan yang tepat dapat membantu tim sales dalam mengidentifikasi pelanggan potensial dengan lebih akurat, menyusun strategi pendekatan yang lebih efektif, serta mengurangi tingkat penolakan. Dengan meningkatnya efektivitas tim sales, konversi juga meningkat, yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan pendapatan perusahaan.

Dukung Sales Training dengan AI

Program sales training Anda akan lebih efektif jika Anda mengacu kepada data performa aktual tim Anda. Namun, hal ini akan sangat sulit jika Anda tidak bisa mengakses semuanya dalam satu tempat terpadu secara real-time. Untungnya, MiiTel Phone hadir untuk mengatasi masalah ini dengan AI Coaching yang mudah digunakan.

Melalui fitur ini, tidak hanya Anda bisa melihat kinerja semua anggota tim sales Anda secara langsung dan nyata dalam format peringkat, Anda juga mendapatkan rekomendasi dan cara meningkatkan performa komunikasi Anda. Dengan demikian, Anda bisa mengacu kepada informasi yang mudah disajikan tersebut untuk menentukan prioritas serta strategi pelatihan. Selain itu, untuk mempermudah monitoring pasca-pelatihan, Anda hanya perlu memantau output mereka berdasarkan KPI yang telah ditentukan pada dashboard MiiTel Phone. Sangat praktis, bukan?

Nah, Anda bisa merasakan semua kecanggihan tersebut dalam pembuatan program training untuk sales secara gratis. Anda cukup mengisi formulir demo gratis ini atau mengirimkan pesan ke WhatsApp kami untuk informasi lebih lanjut!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

Klaim Free Demo MiiTel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post Tips Membuat Program Sales Training yang Efektif appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/training-untuk-sales/feed/ 0
6 Kesalahan Umum dalam Membuat KPI Customer Service https://miitel.com/id/kpi-untuk-customer-service/ https://miitel.com/id/kpi-untuk-customer-service/#respond Tue, 04 Feb 2025 03:45:23 +0000 https://miitel.com/id/?p=18767 6 Kesalahan Umum dalam Membuat KPI Customer Service Image by jcomp on Freepik KPI customer service yang tepat bisa meningkatkan produktivitas, memberikan pengalaman pelanggan yang

The post 6 Kesalahan Umum dalam Membuat KPI Customer Service appeared first on MiiTel.

]]>

6 Kesalahan Umum dalam Membuat KPI Customer Service

Image by jcomp on Freepik

KPI customer service yang tepat bisa meningkatkan produktivitas, memberikan pengalaman pelanggan yang unggul, dan mendukung keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Namun, menetapkan KPI tanpa strategi yang matang justru dapat menghambat pencapaian tujuan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memahami kesalahan yang kerap terjadi saat membuat KPI layanan pelanggan agar Anda dapat menghindarinya dan memastikan tim Anda tetap berada di jalur yang benar.

Table of Contents

Alasan Mengapa KPI untuk Customer Service Kurang jadi Efektif

Berikut adalah kesalahan yang sebaiknya Anda hindari ketika membuat KPI customer service:

1. Tidak menyesuaikan KPI dengan objektif perusahaan

Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah menetapkan KPI yang tidak sesuai dengan objektif perusahaan. Misalnya, jika perusahaan berfokus pada peningkatan loyalitas pelanggan, tetapi KPI hanya berorientasi pada kecepatan penyelesaian masalah, tim customer service mungkin akan mengorbankan kualitas solusi demi mengejar kecepatan. 

Padahal, pelanggan yang merasa masalahnya diselesaikan dengan baik cenderung lebih loyal dibandingkan pelanggan yang hanya dilayani dengan cepat. Solusinya, selalu pastikan KPI yang Anda tetapkan relevan dengan tujuan strategis perusahaan.

2. Tidak memasang target yang spesifik dan terukur

KPI customer service yang terlalu umum atau abstrak dapat membingungkan tim. Contohnya, “meningkatkan kepuasan pelanggan” adalah tujuan yang baik. Tapi, tanpa indikator spesifik seperti target skor Net Promoter Score (NPS) atau tingkat retensi pelanggan, tim Anda akan kesulitan memahami apa yang harus dilakukan. Jadi, Anda sebaiknya memasang target yang spesifik dan terukur, seperti “meningkatkan NPS menjadi 90 dalam enam bulan” supaya kinerja tim Anda lebih terarah.

3. Membuat target yang kurang relevan dan realistis

Target yang tidak relevan atau terlalu ambisius sering kali menjadi bumerang bagi tim customer service. Contohnya, menetapkan terlalu banyak KPI untuk customer service dapat membuat tim kewalahan dan tidak fokus pada hal yang benar-benar penting. Selain itu, kondisi internal perusahaan seperti jumlah staf, ketersediaan teknologi, atau tingkat pelatihan harus menjadi pertimbangan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan KPI, jangan lupa menganalisis kemampuan dan kapasitas tim agar target yang dibuat realistis dan relevan.

4. Tidak mempertimbangkan dinamika pasar

Perubahan di pasar, termasuk tren preferensi pelanggan dan kompetisi, seharusnya menjadi acuan dalam menetapkan KPI. Jika KPI tidak mencerminkan kebutuhan pasar, performa tim customer service Anda tentunya tidak akan maksimal. 

Sebagai langkah untuk mengatasinya, Anda dapat memanfaatkan analisis sentimen dan feedback dari inbound call untuk memahami kebutuhan pelanggan terkini. Hasil analisis ini dapat menjadi dasar untuk menyesuaikan KPI agar lebih adaptif terhadap perubahan pasar.

5. Tidak melibatkan agen customer service

Kesalahan lain yang sering diabaikan adalah menetapkan KPI tanpa melibatkan frontliner di tim Anda. Padahal, merekalah yang menjalankan tugas di garis depan, sehingga masukan mereka sangat penting. Ketika Anda melibatkan mereka dalam proses penetapan KPI, mereka akan lebih memahami tujuan yang ingin dicapai dan merasa memiliki tanggung jawab terhadap hasilnya. Diskusi dengan agen juga membantu Anda menemukan target yang lebih realistis dan dapat diterima oleh seluruh tim.

6. Tidak menjadwalkan waktu untuk evaluasi performa

KPI customer service yang telah ditetapkan bukan berarti tidak dapat diubah. Tidak adanya jadwal evaluasi performa justru bisa membuat KPI menjadi usang dan tidak relevan dengan kondisi terkini. Sebaliknya, evaluasi rutin memungkinkan Anda untuk menilai apakah target yang telah ditetapkan masih relevan atau perlu disesuaikan. Selain itu, evaluasi ini memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi tim dan mencari solusi yang lebih baik.

Metrik Penting dalam Customer Service

Menetapkan KPI customer service yang tepat memerlukan pemahaman terhadap metrik yang benar-benar mencerminkan performa tim dalam memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan. Berikut beberapa metrik utama yang harus diperhatikan dalam customer service:

1. Customer Satisfaction Score (CSAT)

CSAT mengukur tingkat kepuasan pelanggan berdasarkan pengalaman mereka dengan layanan customer service. Biasanya, pelanggan diminta memberikan skor dalam skala 1-5 atau 1-10 setelah interaksi selesai. Skor tinggi menunjukkan kepuasan yang baik, sementara skor rendah mengindikasikan adanya masalah yang perlu diperbaiki.

2. Net Promoter Score (NPS)

NPS digunakan untuk mengukur loyalitas pelanggan dengan menanyakan sejauh mana mereka akan merekomendasikan layanan Anda kepada orang lain. Skor ini membantu mengidentifikasi pelanggan yang puas (promoter) dan yang kurang puas (detractor), sehingga perusahaan bisa mengambil tindakan yang lebih tepat.

3. First Call Resolution (FCR)

FCR mengukur persentase kasus yang berhasil diselesaikan dalam satu kali interaksi, tanpa memerlukan tindak lanjut tambahan. Metrik ini sangat penting karena menunjukkan efektivitas agen dalam menangani masalah pelanggan dengan cepat dan efisien.

4. Average Handle Time (AHT)

AHT mencerminkan rata-rata waktu yang dihabiskan agen untuk menangani satu tiket pelanggan, termasuk waktu berbicara, menunggu, dan tindak lanjut. Waktu yang terlalu lama bisa mengindikasikan kurangnya efisiensi, sedangkan waktu yang terlalu singkat mungkin berarti pelanggan tidak mendapatkan solusi yang memadai.

5. Customer Effort Score (CES)

Metrik ini mengukur seberapa mudah pelanggan mendapatkan solusi atas masalah mereka. Semakin rendah effort yang dibutuhkan pelanggan, semakin baik pengalaman yang mereka dapatkan. CES sangat relevan dalam menilai efektivitas sistem layanan pelanggan dan kemudahan akses terhadap solusi.

6. Response Time dan Resolution Time

Response time mengacu pada waktu yang dibutuhkan agen untuk pertama kali merespons pertanyaan atau keluhan pelanggan. Sementara itu, resolution time adalah waktu total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah sepenuhnya. Kedua metrik ini penting untuk memastikan pelanggan tidak menunggu terlalu lama mendapatkan bantuan.

7. Sentimen Analisis & AI-Based Metrics

Dengan bantuan teknologi seperti MiiTel Phone, perusahaan kini dapat menganalisis sentimen pelanggan berdasarkan kecepatan bicara, perubahan intonasi, dan frekuensi interupsi dalam percakapan. Metrik berbasis AI ini membantu mengidentifikasi pola komunikasi yang efektif dan meningkatkan kualitas interaksi secara lebih mendalam.

Capai KPI Customer Service dengan MiiTel Call Center!

Menganalisis pencapaian berdasarkan KPI untuk customer service akan sangat menyulitkan jika Anda memiliki data yang terpencar atau tidak ada teknologi untuk memantau secara real-time. Namun, jangan khawatir karena kini Anda bisa mengandalkan MiiTel Call Center yang mendukung integrasi dengan berbagai software CRM! Jadi, Anda dapat langsung memonitor bagaimana tim melayani pelanggan tanpa harus melibatkan proses instalasi rumit.

Selain itu, fitur berbasis teknologi AI dalam MiiTel Call Center akan membantu pencapaian KPI Anda. Sebagai contoh, Anda dapat menganalisis sentimen berdasarkan kecepatan bicara, perubahan intonasi, dan frekuensi tumpang tindih dalam percakapan antara agen dengan pelanggan. 

Kemudian, ada juga fitur transkripsi otomatis di akhir panggilan, dan Anda juga bisa mencari topik serta durasi percakapan tertentu berdasarkan kata kunci dengan mudah. Dengan demikian, Anda pun bisa membuat program pelatihan yang lebih efektif untuk meningkatkan skill serta kualitas tim agar KPI customer service semakin dalam jangkauan. 

Kabar gembiranya, Anda bisa mencoba kecanggihan ini secara gratis! Bagaimana caranya? Klik di sini untuk mengisi formulir penjadwalan demo gratis atau hubungi kami melalui WhatsApp!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

Klaim Free Demo MiiTel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post 6 Kesalahan Umum dalam Membuat KPI Customer Service appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/kpi-untuk-customer-service/feed/ 0