Sales Strategy & Skills Archives - MiiTel https://miitel.com/id/tag/sales-strategy-skills/ Tingkatkan Performa Komunikasi Tim Wed, 15 Oct 2025 03:51:27 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.3 https://miitel.com/id/wp-content/uploads/2021/10/cropped-favicon-32x32.png Sales Strategy & Skills Archives - MiiTel https://miitel.com/id/tag/sales-strategy-skills/ 32 32 NEAT Selling: Metode Memahami Kebutuhan Pelanggan secara Mendalam​ https://miitel.com/id/neat-selling/ https://miitel.com/id/neat-selling/#respond Tue, 14 Oct 2025 08:11:33 +0000 https://miitel.com/id/?p=21613 NEAT Selling adalah metode dalam sales untuk memahami pelanggan mulai dari need, economic impact, access to authority, dan timeline

The post NEAT Selling: Metode Memahami Kebutuhan Pelanggan secara Mendalam​ appeared first on MiiTel.

]]>

NEAT Selling: Metode Memahami Kebutuhan Pelanggan secara Mendalam

NEAT Selling

Pernahkah Anda merasa sudah berinteraksi panjang dengan prospek, namun ujung-ujungnya tidak juga berhasil closing?

Jika iya, mungkin sudah saatnya Anda mengenal metode NEAT Selling, yakni pendekatan yang dirancang untuk menghadapi sales pipeline yang rumit dan sering kali sulit ditebak.

NEAT Selling membantu tim sales memusatkan fokus pada prospek yang benar-benar potensial, sekaligus membangun kepercayaan melalui percakapan yang bermakna dari awal hingga akhir proses penjualan.

Dengan metode ini, setiap interaksi bukan lagi sekadar basa-basi, tetapi langkah nyata menuju closing deal!

Table of Contents

Apa itu NEAT Selling?

NEAT Selling adalah metode dalam sales yang dikembangkan oleh The Harris Consulting Group untuk membantu memahami prospek secara lebih mendalam. NEAT sendiri merupakan akronim dari Need, Economic Impact, Access to Authority, dan Timeline. 

Metode ini berfokus pada pendekatan consultative selling, di mana sales berinteraksi dengan cara menggali kebutuhan dan masalah utama calon pelanggan secara aktif, bukan sekadar menanyakan hal-hal standar dari skrip penjualan yang sudah ada.

Lebih dari sekadar metode untuk mengkualifikasi prospek, NEAT Selling sebenarnya adalah proses membangun kepercayaan dengan fokus pada poin masalah dan kebutuhan prospek. Informasi-informasi tersebut digali dengan mengajukan pertanyaan terbuka agar kemudian sales dapat meresponsnya dengan solusi yang relevan dan benar-benar berdampak.

Penerapan NEAT Selling membuat proses penjualan lebih personal dan dua arah, bukan hanya sales yang berbicara, tetapi juga mendengarkan dan beradaptasi sesuai kebutuhan pelanggan.

Tahapan dan Cara Kerja NEAT Selling

NEAT Selling membantu sales dalam menilai kualitas prospek (qualify leads) dan berinteraksi secara efektif untuk memenuhi tujuan pelanggan. Proses NEAT terdiri dari empat tahap utama: 

1. Need (Kebutuhan)

Tahap pertama adalah memahami apa yang benar-benar dibutuhkan pelanggan. Sales perlu menempatkan diri pada posisi prospek dan melihat kebutuhan mereka dan menyelesaikan masalah yang lebih dalam. 

Pada tahap ini, sales dapat mengajukan pertanyaan terbuka (open-ended questions) agar prospek lebih banyak bercerita tentang pengalaman, prioritas, dan faktor yang memengaruhi keputusan pembelian mereka. 

Fokus utama di sini adalah mendengarkan secara aktif sebelum berbicara, agar sales mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang kebutuhan prospek.

Contoh pertanyaan terbuka untuk menggali kebutuhan prospek:

  • “Apa tantangan utama yang sedang tim Anda hadapi saat ini?”
  • “Bagaimana proses kerja Anda berjalan sekarang, dan di bagian mana biasanya muncul kendala?”
  • “Kalau ada solusi ideal, seperti apa yang Anda harapkan bisa membantu tim Anda?”

2. Economic Impact (Dampak Ekonomi)

Tahap Economic Impact berfokus pada memahami dampak finansial atau nilai bisnis dari solusi yang ditawarkan. Tujuannya adalah membantu prospek melihat keuntungan nyata yang bisa mereka peroleh setelah menggunakan produk atau layanan Anda.

Contoh:

  • “berapa lama waktu yang dibutuhkan SPV untuk melakukan QA tim call center Anda?”
  • “Berapa budget iklan yang biasa tim Anda keluarkan untuk satu campaign?”

3. Access to Authority (Akses ke Pengambil Keputusan)

Sebelum menutup penjualan, sales perlu mengetahui siapa yang memiliki wewenang untuk menyetujui pembelian. Biasanya, keputusan pembelian tidak dibuat oleh satu orang saja, melainkan melibatkan beberapa pihak di berbagai level organisasi. Memahami struktur pengambil keputusan membantu sales berinteraksi dengan orang yang tepat dan mempercepat proses negosiasi hingga mencapai keputusan akhir.

Contoh:

  • Untuk implementasi solusi software seperti ini, biasanya siapa saja yang perlu dilibatkan dalam proses persetujuan? Kadang dari sisi QA, IT, atau manajemen punya pandangan yang berbeda, jadi kami bisa bantu menyesuaikan proposalnya agar lebih relevan untuk masing-masing pihak.

4. Timeline (Jangka Waktu)

Tahap terakhir adalah menentukan jadwal yang realistis untuk menutup penjualan dan mengimplementasikan solusi. Sales perlu memahami target waktu pelanggan dan potensi hambatan yang bisa memperlambat proses. 

Dengan menetapkan tenggat waktu yang jelas dan menegaskan konsekuensi jika terjadi penundaan, sales dapat membantu pelanggan tetap fokus dan termotivasi untuk segera mengambil keputusan. Pertanyaan seperti:

  • “Kapan Anda berencana mulai menggunakan solusi ini?”
  • “Apa kendala yang mungkin perlu diselesaikan sebelum kita lanjut?”

Pertanyaan-pertanyaan demikian dapat membantu memperjelas ekspektasi waktu.

Kini Evaluasi NEAT Selling Bisa Dilakukan Otomatis dengan MiiTel!

Mengevaluasi penerapan metode NEAT Selling kini semakin mudah berkat hadirnya MiiTel Copilot, asisten AI yang mampu menganalisis percakapan telepon dan meeting secara otomatis. 

Cukup dengan mengetik perintah seperti “Analyze this call with NEAT Selling method”, Copilot akan membantu Anda menilai setiap interaksi berdasarkan empat elemen utama: Need, Economic Impact, Access to Authority, dan Timeline.

NEAT Selling
Contoh analisis NEAT Selling dengan Copilot pada call history di MiiTel Phone

Fitur ini memudahkan Manager dan SPV untuk memahami kebutuhan pelanggan, mengukur nilai bisnis yang ditawarkan, mengidentifikasi pengambil keputusan, hingga memperkirakan waktu potensial untuk closing, tanpa harus menganalisis manual satu per satu. 

Dengan MiiTel Copilot, setiap panggilan dan meeting menjadi sumber insight strategis untuk meningkatkan kualitas komunikasi, memperkuat hubungan dengan pelanggan, dan menutup penjualan dengan lebih efektif.

Tidak terbatas pada analisis NEAT Selling, pengguna dapat menanyakan apa saja terkait konten percakapan dengan fitur Copilot, seperti merangkum percakapan, membuat email follow up, hingga evaluasi performa percakapan.

Tertarik mencoba MiiTel untuk mengevaluasi cara tim Anda berbicara dengan prospek? Isi data diri Anda pada form di bawah untuk konsultasi dan demo gratis!

Fill in Your Details to Get a Free MiiTel Demo!

free demo miitel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post NEAT Selling: Metode Memahami Kebutuhan Pelanggan secara Mendalam​ appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/neat-selling/feed/ 0
5 Tips Membuat Skrip Telemarketing Ampuh untuk Penjualan​ https://miitel.com/id/tips-membuat-skrip-telemarketing/ https://miitel.com/id/tips-membuat-skrip-telemarketing/#respond Wed, 03 Sep 2025 09:57:55 +0000 https://miitel.com/id/?p=21311 Skrip menjadi salah satu komponen esensial dalam aktivitas telemarketing. Melalui skrip yang menarik, jelas, dan terarah, percakapan dengan prospek dapat berjalan lebih lancar dan membuka peluang untuk mendapatkan penjualan.

The post 5 Tips Membuat Skrip Telemarketing Ampuh untuk Penjualan​ appeared first on MiiTel.

]]>

5 Tips Membuat Skrip Telemarketing Ampuh untuk Penjualan

skrip telemarketing

Skrip menjadi salah satu komponen esensial dalam aktivitas telemarketing. Melalui skrip yang menarik, jelas, dan terarah, percakapan dengan prospek dapat berjalan lebih lancar dan membuka peluang untuk mendapatkan penjualan.

Meski demikian, pembuatan skrip tidak bisa hanya mengikuti template yang banyak beredar di internet. Perlu strategi-strategi praktis yang menyesuaikan target prospek dan lanskap bisnis Anda.

Artikel ini menyajikan 5 tips membuat skrip telemarketing yang dapat Anda pelajari dan impelementasikan. Apa saja?

Table of Contents

1. Riset Target Prospek dan Tujuan

Kunci dari telemarketing yang sukses adalah berbicara dengan orang yang tepat. Salah satunya yang dapat Anda lakukan adalah dengan melakukan riset terkait siapa yang Anda ajak bicara agar Anda dapat menyesuaikan pendekatan yang terbaik.

Cari tahu industri mereka, apa pain point atau tantangan yang dihadapi, hingga kebutuhan mereka. Ini membantu Anda membuat pesan dalam skrip telemarketing lebih efektif.

Selain itu, tentukan tujuan Anda secara jelas sebelum melakukan panggilan. Apakah ingin menjadwalkan meeting, menawarkan uji coba gratis, dan lain sebagainya sesuai kebutuhan bisnis Anda.

2. Buatlah Opening yang “Hook”

Apa yang agent Anda katakan di awal akan sangat menentukan peluang apakah prospek akan mendengarkan Anda sampai akhir. Dalam beberapa detik pertama, pastikan Anda dapat menginformasikan: siapa Anda, mengapa Anda menelepon, dan mengapa mereka harus mendengarkan Anda. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai siapa yang Anda ajak bicara.

Jika Anda melakukan panggilan pada prospek yang sudah pernah menghubungi Anda sebelumnya atau pelanggan lama yang tidak menggunakan layanan Anda lagi, Anda dapat membuka percakapan yang dipersonalisasi. Ini akan membuat mereka berpikir Anda benar-benar peduli dan tidak hanya sekadar ingin “jualan”.

Misalnya:

“Halo Pak Budi, saya Santi dari MiiTel. Saya lihat tim sales di perusahaan Anda baru saja bertambah. Apakah Bapak sedang mencari cara agar semua prospek baru tetap ter-follow up dengan efektif?”

Namun, jika Anda melakukan panggilan pada prospek yang belum pernah dihubungi sebelumnya (cold call), Anda dapat mencoba menggunakan Gap Curiosity, yakni teknik membuka percakapan dengan fakta menarik atau pertanyaan provokatif yang memicu rasa penasaran pada prospek Anda.

Misalnya:

“Pak Budi, baru-baru ini ada riset yang menunjukkan sekitar 60% panggilan prospek ternyata tidak sempat di-follow up. Saya penasaran, apakah tim Bapak juga pernah mengalami hal yang sama? Kalau mau, saya bisa berbagi beberapa cara supaya prospek bisa tertangani lebih efektif.”

3. Susun Alur Skrip yang Fleksibel

Buatlah skrip telemarketing dengan alur yang fleksibel. Artinya, bukan hanya teks panjang yang harus dibaca kata per kata, melainkan sebagai panduan dengan beberapa jalur percakapan. Tujuannya agar agen bisa menyesuaikan arah pembicaraan sesuai respon prospek.

Misalnya, jika prospek terlihat tertarik, agen bisa langsung masuk ke bagian penjelasan detail produk. Jika prospek menolak dengan alasan harga, agen bisa langsung berpindah ke bagian jawaban keberatan harga. Atau jika prospek sedang sibuk, agen cukup menggunakan bagian penutup singkat dengan ajakan untuk menjadwalkan ulang.

Dengan alur yang fleksibel ini, percakapan tetap terstruktur, agen tidak bingung saat menghadapi respon tak terduga, dan prospek merasa diperlakukan lebih personal, bukan sekadar dibacakan skrip standar.

4. Buatlah Skrip yang Conversational

MiiTel Analytics
Ilustrasi hasil analisis percakapan di MiiTel

Meskipun membaca skrip, pastikan suara Anda tidak terdengar kaku. Buatlah percakapan Anda lebih mengalir. Pastikan untuk selalu menggunakan smiling voice dan bayangkan bahwa prospek yang Anda ajak bicara benar-benar ada di hadapan Anda.

Pastikan juga rasio bicara dan mendengarkan Anda seimbang, sehingga tidak terkesan menguasai percakapan. Tipsnya, Anda dapat membuat list pertanyaan terbuka, yakni pertanyaan yang membutuhkan jawaban lebih dari sekadar “Ya” atau “Tidak”. Ini membuat prospek merasa lebih terlibat dalam percakapan.

Selain dari “bagaimana” cara berbicara, perhatikan juga “Apa” yang Anda bicarakan. Prospek akan jenuh jika Anda terlalu banyak menjelaskan fitur, fokuslah untuk menjelaskan bagaimana solusi Anda dapat membantu mereka. 

5. Evaluasi Skrip Berdasarkan Reaksi Emosional

MiiTel AI speech emotion recognition
Fitur emotion recognition pada call history di MiiTel Phone

Jika selama ini Anda hanya mengevaluasi skrip dari hasil penjualan saja, cobalah mulai mengevaluasinya dari bagaimana prospek Anda merespons: apakah merasa tertarik, bertanya, atau terdengar bosan.

Reaksi emosional memberikan insight yang lebih mendalam untuk memperbaiki skrip. Percakapan yang membangkitkan engagement positif biasanya meningkatkan peluang penjualan jangka panjang, bukan hanya closing instant. Namun, bagaimana cara mengevaluasinya secara praktis? Mari berkenalan dengan MiiTel Phone!

MiiTel Phone: Solusi Telemarketing dengan AI Voice Analytics

contoh penggunaan MiiTel Copilot
Ilustrasi Penggunaan Fitur Copilot pada Call History di MiiTel Phone

Lebih dari sekadar tool untuk telepon, MiiTel Phone secara otomatis merekam, menghasilkan transkrip dan summary, hingga analisis percakapan secara otomatis. Fitur analisis percakapan di MiiTel mampu mengidentifikasi:

  • Nada bicara, kecepatan, rasio bicara dan mendengarkan, dll
  • Analisis sentimen untuk melihat level emosi positif dan negatif dalam percakapan
  • Evaluasi aspek yang sudah baik dilakukan atau perlu ditingkatkan
  • Membuatkan perbaikan skrip secara otomatis dengan fitur Copilot

Dengan berbagai kemampuan tersebut, Anda dapat membuat dan meningkatkan kualitas skrip tim telemarketing berdasarkan data nyata, bukan hanya insting atau opini subjektif. MiiTel Phone membantu evaluasi skrip menjadi lebih praktis dan terukur untuk meningkatkan engagement dengan prospek sekaligus peluang penjualan jangka panjang.

Isi Data Diri Anda untuk Jadwalkan Demo Gratis MiiTel!

free demo miitel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post 5 Tips Membuat Skrip Telemarketing Ampuh untuk Penjualan​ appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/tips-membuat-skrip-telemarketing/feed/ 0
9 Tips Negosiasi untuk Eksekutif Bisnis https://miitel.com/id/9-tips-negosiasi-untuk-eksekutif-bisnis/ https://miitel.com/id/9-tips-negosiasi-untuk-eksekutif-bisnis/#respond Fri, 18 Jul 2025 07:25:03 +0000 https://miitel.com/id/?p=21068 MiiTel membantu Anda menganalisis percakapan bisnis baik melalui telepon, meeting online, maupun offline. Identifikasi pola komunikasi, pahami respons lawan bicara, dan susun strategi negosiasi yang lebih efektif

The post 9 Tips Negosiasi untuk Eksekutif Bisnis appeared first on MiiTel.

]]>

9 Tips Negosiasi untuk Eksekutif Bisnis

tips negosiasi untuk eksekutif bisnis

Negosiasi seringkali menjadi momentum yang menantang bagi eksekutif bisnis. Bagaimana tidak? Hasil proses komunikasi ini mempertaruhkan seberapa besar keuntungan atau bahkan kerugian yang bisa didapatkan perusahaan.

Survei Icertis menemukan bahwa 90% CEO dan 80% CFO gagal mendapatkan nilai maksimal saat negosiasi kontrak (leaving money on the table). Setelah kontrak ditandatangani pun, perusahaan masih kehilangan rata-rata 9% dari nilai kontrak karena pelaksanaan yang tidak efektif. Akibatnya, banyak bisnis rugi dan kehilangan potensi profit.

Oleh karena itu, artikel ini akan memberikan 9 tips yang dapat membantu para eksekutif memenangkan negosiasi bisnis. Apa saja?

Table of Contents

1. Persiapkan BATNA (Best Alternative To a Negotiated Agreement)

Dalam negosiasi, reaksi lawan bicara tidak bisa selalu sesuai harapan Anda. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan alternatif atau plan B.

BATNA dapat dipersiapkan dengan melakukan riset tentang lawan bicara Anda sebelum melakukan negosiasi. Mulai dari apa tujuan dan batasan mereka, juga ketahui apa hal yang paling penting atau mendesak bagi mereka saat ini.

2. Mulailah Percakapan dengan Arah yang Jelas

Jangan biarkan pihak lain langsung mengambil alih arah dan alur pembicaraan. Sebaliknya, bukalah percakapan dengan menyampaikan agenda dan visi Anda terlebih dahulu. Ini membantu Anda mengatur konteks dan menjaga agar diskusi tetap berjalan sesuai tujuan bisnis Anda.

3. Ajukan Penawaran Pertama

Jangan mulai dengan harga rendah hanya demi terlihat masuk akal atau “fair”. Sebaliknya, ajukan harga yang lebih tinggi di awal untuk menetapkan titik acuan dalam negosiasi, lalu tunjukkan dengan jelas mengapa itu sepadan, baik dari sisi manfaat, nilai bisnis, maupun hasil jangka panjang. Dengan begitu, Anda dapat mengatur arah negosiasi dari posisi yang percaya diri, bukan defensif.

4. Tonjolkan Nilai Sebelum Harga

Hindari langsung berdebat soal harga sebelum menunjukkan nilai bisnis yang Anda tawarkan. Pastikan setiap angka yang Anda ajukan terkait langsung dengan hasil yang akan mereka dapatkan, apakah itu efisiensi waktu, peningkatan penjualan, atau pengurangan biaya. Fokus pada “value for money”, bukan sekadar angka.

5. Gunakan Diam sebagai Strategi

Jangan buru-buru mengisi jeda hanya karena merasa canggung atau gugup. Sebaliknya, biarkan diam menciptakan tekanan. Sering kali, dari situlah lawan bicara akan mulai mengungkapkan posisi, kebutuhan, atau kelemahan mereka sendiri. Diam yang tepat bisa lebih kuat dari seribu kata.

6. Pastikan Semua Pihak Internal Sudah Sepakat

Jangan sampai tim atau atasan Anda terkejut dengan isi kesepakatan yang belum dibicarakan bersama. Sebelum mulai negosiasi, pastikan semua pihak di internal, termasuk tim dan manajemen sudah setuju dengan tujuan dan batas yang ingin dicapai. Jika tim internal Anda sudah satu suara, Anda akan lebih kuat dan percaya diri saat negosiasi dengan pihak lain.

7. Hadapi Penolakan dengan Tenang

Jangan langsung membantah setiap keberatan, tapi juga jangan terlalu cepat mengalah. Sebaliknya, tanggapi dengan, “Boleh jelaskan lebih lanjut soal itu?” dan dengarkan dengan sungguh-sungguh. Dengan memahami alasan di balik keberatan, Anda bisa merespons dengan lebih tepat dan membangun solusi yang disepakati bersama.

8. Atasi Lelah Saat Negosiasi

Jangan buat keputusan terburu-buru hanya karena ingin cepat selesai. Sebaliknya, ambil jeda atau perlambat ritme negosiasi jika sudah mulai lelah, agar Anda tetap bisa berpikir jernih dan menjaga kepentingan bisnis Anda. Keputusan terbaik lahir dari kondisi yang tenang, bukan tergesa-gesa.

9. Ketahui Kapan Harus Mundur dari Negosiasi

Jangan menyampaikan ancaman untuk mundur jika sebenarnya Anda tidak benar-benar bisa melakukannya. Sebaliknya, pahami apa saja pilihan atau alternatif yang Anda miliki, dan siapkan diri untuk mengambil langkah tersebut jika diperlukan. Dengan memiliki opsi lain, Anda tidak bergantung sepenuhnya pada satu kesepakatan dan dapat menjaga posisi negosiasi tetap kuat.

Ingin Negosiasi Anda Lebih Strategis dan Berbasis Data?

Dalam praktiknya, strategi negosiasi bisa berbeda-beda tergantung jenis dan konteks bisnis. Oleh karena itu, penting untuk menyusun strategi negosiasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan, dengan berdasarkan pada data dan performa aktual yang dimiliki.

Strategi yang didukung data akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dan meningkatkan peluang tercapainya kesepakatan yang menguntungkan.

miitel call analytics

Gunakan MiiTel, solusi AI yang membantu Anda menganalisis percakapan bisnis baik melalui telepon, meeting online, maupun offline. Identifikasi pola komunikasi, pahami respons lawan bicara, dan susun strategi negosiasi yang lebih efektif!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

free demo miitel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post 9 Tips Negosiasi untuk Eksekutif Bisnis appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/9-tips-negosiasi-untuk-eksekutif-bisnis/feed/ 0
7 Tips Cold Calling Efektif untuk Business Development​ https://miitel.com/id/7-tips-cold-calling-efektif-untuk-business-development/ https://miitel.com/id/7-tips-cold-calling-efektif-untuk-business-development/#respond Mon, 26 May 2025 08:55:26 +0000 https://miitel.com/id/?p=20038 Pelajari tips efektif untuk cold calling business development yang dapat meningkatkan konversi, dengan bantuan teknologi canggih dari MiiTel.

The post 7 Tips Cold Calling Efektif untuk Business Development​ appeared first on MiiTel.

]]>

7 Tips Cold Calling Efektif untuk Business Development

tips closing business development

Cold calling business development kerap menghadapi tantangan seperti penolakan, nada bicara yang kurang meyakinkan, dan skrip yang kaku. Kurangnya pemahaman atas kebutuhan prospek serta kesulitan membangun hubungan cepat juga jadi hambatan. Karenanya, penting menerapkan tips yang tepat agar setiap panggilan lebih efektif dan berpeluang menghasilkan konversi. Mari simak di sini!

Table of Contents

Tips for Cold Calling Scripts in Business Development

1. Pahami kebutuhan penerima panggilan

Sebelum panggilan, riset mengenai prospek dan tantangan yang dihadapi sangat penting. Misalnya, jika prospek di industri retail menghadapi masalah stok barang yang tidak efisien, tawarkan solusi manajemen inventaris yang relevan. Ini membuat percakapan lebih personal, fokus pada kebutuhan mereka, dan membangun koneksi lebih cepat.

2. Utamakan pertanyaan open-ended

Penggunaan pertanyaan terbuka dalam percakapan sangat penting karena mendorong prospek untuk berbicara lebih banyak mengenai kebutuhan dan tantangan yang mereka alami. Pertanyaan semacam ini membuka ruang diskusi yang lebih luas dan mendalam, sehingga informasi yang diperoleh bisa dimanfaatkan untuk menawarkan solusi yang lebih relevan. 

Selain itu, pendekatan ini menciptakan kesan bahwa lawan bicara benar-benar didengarkan dan dihargai. Ini membangun hubungan yang lebih kuat dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam proses cold calling.

Baca juga: 6 Contoh Strategi Pemasaran B2B yang Efektif

3. Minta izin sebelum melanjutkan

Sebelum menawarkan solusi atau melanjutkan percakapan, penting untuk meminta izin terlebih dahulu. Hal ini menunjukkan kesopanan dan penghargaan terhadap waktu prospek. 

Panggilan telepon bisa mengganggu, jadi memberi mereka kesempatan untuk mengontrol percakapan dengan bertanya apakah mereka memiliki waktu untuk berbicara sangat krusial. Jika prospek mengatakan tidak, memberikan opsi waktu lain untuk melanjutkan percakapan menunjukkan penghormatan terhadap keputusan mereka tanpa memaksakan situasi.

4. Sampaikan manfaat yang relevan secara singkat

Setelah memahami kebutuhan prospek, fokuslah pada bagaimana produk atau layanan dapat menyelesaikan masalah mereka, bukan hanya fitur produk. Sampaikan manfaat yang diterima dengan jelas dan singkat, tanpa berlarut-larut. 

Misalnya, untuk perangkat lunak manajemen proyek, katakan, “Produk kami membantu tim mengelola proyek lebih efisien, mengurangi kesalahan, dan mempercepat tenggat waktu.” Ini membuat percakapan lebih relevan dan langsung pada inti kebutuhan prospek.

5. Antisipasi penolakan

Penolakan adalah hal yang wajar dalam cold calling. Cara meresponsnya dapat memengaruhi kelanjutan percakapan. Siapkan jawaban yang baik dan tetap positif. Jika prospek menolak, coba tanyakan alasannya untuk mengidentifikasi kemungkinan kesalahpahaman atau solusi lain yang lebih sesuai. Ini memberi peluang untuk merespons secara bijaksana dan membuka kemungkinan percakapan lebih lanjut.

6. Perhatikan nada bicara

Nada bicara sangat memengaruhi penerimaan pesan dalam percakapan telepon. Sebab, suara dapat menyampaikan sikap dan niat yang tidak terlihat secara langsung. 

Penting untuk berbicara dengan nada yang ramah, percaya diri, dan tidak terburu-buru, agar prospek merasa nyaman dan terbuka. Penggunaan nada suara yang hangat dan jelas akan menciptakan kesan positif, sementara berbicara terlalu cepat atau datar bisa membuat prospek merasa percakapan tidak dipersiapkan dengan baik atau tidak penting.

7. Latih tim secara berkala

Cold calling adalah keterampilan yang dapat ditingkatkan melalui latihan berkelanjutan. Latih tim secara rutin agar mereka dapat menghadapi berbagai situasi dengan percaya diri dan profesional. Latihan ini bisa berupa role-playing atau simulasi panggilan yang memungkinkan anggota tim untuk berlatih berbicara dengan prospek dalam suasana yang lebih aman dan terkontrol. 

Dengan latihan yang cukup, tim akan lebih siap dalam menghadapi penolakan, mengajukan pertanyaan yang tepat, dan merespons prospek dengan cara yang lebih efektif. Hal ini akan meningkatkan hasil dari setiap panggilan.

Perkuat Efektivitas Salescall Business Development dengan MiiTel!

MiiTel Phone, sistem VoIP berbasis AI, bisa mengubah panggilan bisnis menjadi data strategis. Fitur analisis suaranya otomatis mendeteksi intonasi, kecepatan bicara, dan emosi lawan bicara, membantu tim sales mengevaluasi performa dan menentukan waktu terbaik untuk panggilan. Fitur auto recording dan transkripsi voice-to-text memungkinkan akses cepat dan akurat terhadap percakapan melalui dashboard terpadu.

MiiTel mendukung efisiensi kerja dengan integrasi ke platform seperti Google Meet, Zoom, Microsoft Teams, dan CRM, memungkinkan panggilan langsung dari laptop atau smartphone tanpa perangkat tambahan. Dengan fitur seperti IVR, call monitoring, call whispering, dan sistem keamanan bersertifikasi, MiiTel memastikan proses salescall berjalan aman, fleksibel, dan terukur, serta membantu melatih tim, mengevaluasi cold calling, dan meningkatkan konversi bisnis.

Cold calling business development sering menghadirkan tantangan seperti penolakan dan nada bicara yang kurang meyakinkan. MiiTel meningkatkan efektivitas panggilan dengan analisis suara otomatis, transkripsi akurat, dan pelatihan real-time berbasis data. Teknologi ini membantu tim melakukan evaluasi dan meningkatkan konversi. Klaim demo gratis atau hubungi kami via WhatsApp sekarang!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

free demo miitel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post 7 Tips Cold Calling Efektif untuk Business Development​ appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/7-tips-cold-calling-efektif-untuk-business-development/feed/ 0
5 Tips Closing untuk Tingkatkan Conversion Rate dari Telepon​ https://miitel.com/id/5-tips-closing-untuk-tingkatkan-conversion-rate-dari-telepon/ https://miitel.com/id/5-tips-closing-untuk-tingkatkan-conversion-rate-dari-telepon/#respond Mon, 26 May 2025 08:15:12 +0000 https://miitel.com/id/?p=20019 Pelajari cara meningkatkan conversion rate panggilan telepon dengan teknik closing yang efektif dan dukungan MiiTel Phone.

The post 5 Tips Closing untuk Tingkatkan Conversion Rate dari Telepon​ appeared first on MiiTel.

]]>

5 Tips Closing untuk Tingkatkan Conversion Rate dari Telepon

tips meningkatkan conversion rate dari telepon

Meningkatkan conversion rate dari panggilan telepon sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang bisnis karena setiap panggilan adalah kesempatan untuk mengubah prospek menjadi pelanggan. Semakin tinggi conversion rate, semakin banyak peluang yang tercipta untuk meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan bisnis. Meskipun cold calling terkadang menantang, hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dicapai. Gunakan teknik berikut untuk memaksimalkan setiap panggilan dan mencapai hasil yang lebih baik!

Table of Contents

1. Perhatikan kualitas cold call sales script saat ini

Skrip merupakan panduan utama dalam setiap percakapan telepon. Skrip yang kaku dan tidak relevan dengan kebutuhan prospek dapat mengurangi peluang konversi. Karenanya, pastikan B2B sales call script yang digunakan mencakup hal-hal yang dapat menarik perhatian prospek dan membuat mereka merasa dihargai.

Pertama, pastikan skrip mencakup pertanyaan terbuka yang memungkinkan prospek untuk berbicara lebih banyak tentang tantangan yang mereka hadapi. Hindari terlalu banyak berbicara tentang produk, dan fokuskan pada bagaimana solusi yang ditawarkan bisa membantu mereka menyelesaikan masalah yang ada. Menyesuaikan skrip dengan kebutuhan prospek akan membuat percakapan lebih menarik dan memberikan kesan yang lebih personal.

2. Ketahui teknik closing yang sebaiknya digunakan

Teknik closing sangat penting dalam menutup panggilan telepon dengan sukses. Beberapa teknik closing efektif dapat digunakan tergantung pada situasi dan jenis prospek yang dihadapi. Salah satunya adalah Assumptive Close yang mengasumsikan prospek sudah setuju dengan penawaran dan langsung melanjutkan ke pengaturan detail seperti pengiriman atau pembayaran. 

Teknik lainnya adalah Urgency Close, jenis teknik yang mendorong prospek untuk segera membuat keputusan, misalnya dengan menawarkan tawaran khusus yang terbatas. Selain itu, ada juga Alternative Close yang memberikan prospek pilihan, seperti “Apakah Anda ingin memilih paket A atau B?” Teknik-teknik ini dapat membantu meningkatkan peluang untuk menutup penjualan dengan sukses.

3. Tingkatkan proses lead qualification Anda

Tidak semua prospek cocok dengan produk atau layanan Anda, jadi sangat penting untuk mengidentifikasi lead yang benar-benar berpotensi untuk dikonversi menjadi pelanggan. Proses kualifikasi lead yang efektif membantu Anda fokus pada prospek yang relevan, menghemat waktu dan energi.

Tanyakan beberapa pertanyaan penting untuk mengetahui apakah lead tersebut cocok dengan profil pelanggan ideal Anda. Misalnya, apa kebutuhan bisnis mereka, siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan, dan apakah mereka memiliki anggaran untuk solusi yang Anda tawarkan.

4. Pertimbangkan waktu melakukan panggilan

Waktu panggilan sangat penting dalam menentukan keberhasilan. Melakukan panggilan pada waktu yang tepat, seperti di awal minggu atau setelah makan siang, meningkatkan peluang untuk berbicara dengan prospek yang lebih santai dan terbuka. 

Selain itu, waktu follow-up juga tidak kalah penting. Jangan biarkan prospek menunggu terlalu lama karena mereka mungkin akan kehilangan minat. Pastikan follow-up dilakukan tepat waktu agar prospek merasa dihargai dan percakapan dapat terus berlanjut.

5. Fokus pada personalisasi manfaat

Salah satu kesalahan terbesar yang dapat dilakukan dalam cold calling adalah terlalu fokus pada fitur produk, bukan pada manfaat yang diterima oleh prospek. Setiap prospek punya kebutuhan yang berbeda, jadi sangat penting untuk menyesuaikan manfaat yang Anda tawarkan dengan masalah atau kebutuhan spesifik mereka.

Misalnya, jika prospek bekerja di industri retail dan menghadapi masalah manajemen inventaris, fokuslah pada bagaimana solusi Anda dapat membantu mereka mengelola stok dengan lebih efisien dan mengurangi pemborosan. Personalisasi manfaat yang Anda sampaikan akan meningkatkan relevansi percakapan dan memperbesar peluang konversi.

Tingkatkan Teknik Closing Anda dengan MiiTel Phone!

call monitoring lewat smartphone

Tingkatkan teknik closing dengan MiiTel Phone, sistem VoIP AI-based, yang bisa mengubah panggilan bisnis menjadi data strategis. MiiTel memanfaatkan AI untuk menganalisis percakapan telepon secara otomatis, mulai dari intonasi hingga deteksi emosi, membantu evaluasi performa agent dan meningkatkan efektivitas percakapan. Dengan fitur seperti auto-recording dan transkripsi voice-to-text, setiap percakapan dapat direkam dan diubah menjadi teks dengan akurasi hingga 95% untuk mempercepat analisis.

MiiTel juga terintegrasi dengan platform seperti Google Meet, Zoom, dan Microsoft Teams serta CRM, sehingga alur kerja lebih efisien. Pengguna dapat melakukan panggilan dari laptop atau smartphone tanpa perangkat tambahan, serta mengelola panggilan dengan fitur canggih seperti call monitoring, IVR, dan automatic caller.

Untuk meningkatkan conversion rate dan memaksimalkan hasil dari setiap panggilan telepon, teknik yang tepat sangat diperlukan. Dengan MiiTel Phone, proses ini semakin mudah dengan kecerdasan buatan yang membantu analisis percakapan, deteksi emosi, serta transkripsi otomatis untuk evaluasi yang lebih akurat. Tertarik mencoba MiiTel Phone? Hubungi kami sekarang lewat WhatsApp atau jadwalkan demo gratis untuk mendongkrak hasil penjualan Anda!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

free demo miitel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post 5 Tips Closing untuk Tingkatkan Conversion Rate dari Telepon​ appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/5-tips-closing-untuk-tingkatkan-conversion-rate-dari-telepon/feed/ 0
Discovery Call Checklist Penting yang Perlu Anda Ketahui​ https://miitel.com/id/discovery-call-checklist-penting-yang-perlu-anda-ketahui/ https://miitel.com/id/discovery-call-checklist-penting-yang-perlu-anda-ketahui/#respond Fri, 23 May 2025 09:51:39 +0000 https://miitel.com/id/?p=20008 Bagaimana cara menggali kebutuhan prospek, menawarkan solusi relevan, dan meningkatkan hasil penjualan Anda? Simak discovery call checklist ini!

The post Discovery Call Checklist Penting yang Perlu Anda Ketahui​ appeared first on MiiTel.

]]>

Discovery Call Checklist Penting yang Perlu Anda Ketahui

discovery call adalah

Discovery call adalah percakapan awal antara tim sales dengan calon pelanggan setelah mereka menunjukkan ketertarikan pada produk atau layanan Anda. Tujuan utamanya adalah menggali kebutuhan, tantangan, dan tujuan mereka untuk menentukan apakah solusi yang Anda tawarkan cocok bagi mereka. 

Discovery call yang efektif sangat penting dalam menentukan apakah komunikasi tersebut akan berkembang lebih jauh pada tahap penjualan. Inilah saat kesan pertama tercipta dan peluang mulai dikenali.

Checklist discovery call membantu proses lebih terarah dengan memastikan poin-poin penting tidak terlewat. Ini membuat tim sales lebih fokus, percaya diri, dan efektif dalam menggali informasi. Siap menerapkannya? Yuk, kita bahas checklist-nya!

Table of Contents

Discovery Call Checklist Sederhana untuk Anda

Berikut tahapan-tahapan utama yang perlu Anda masukkan dalam discovery call checklist. Implementasi checklist ini akan jauh lebih mudah dan efisien bila Anda mengintegrasikannya dengan pendekatan yang terstruktur seperti Sandler System

1. Persiapan sebelum panggilan

Langkah pertama adalah riset. Jangan pernah masuk ke dalam panggilan tanpa mengetahui siapa prospek Anda. Kunjungi profil LinkedIn mereka, telaah website perusahaan mereka, dan cari tahu berita terbaru tentang bisnis mereka.

Persiapan sebelum panggilan penting karena hal ini membuat Anda terlihat profesional dan invested. Dengan informasi awal, Anda bisa membuat pertanyaan yang lebih relevan dan membuka ruang untuk percakapan yang bermakna.

2. Sales call opening lines

Mulailah panggilan dengan perkenalan yang alami dan hangat untuk membangun hubungan dengan prospek.

Sebagai contoh, Anda bisa membuka percakapan dengan:

“Halo, [Nama Prospek], saya [Nama Anda] dari [Perusahaan Anda].” Saya lihat Anda sempat mengunduh eBook kami tentang [Topik], dan ingin tahu apakah informasi tersebut membantu.” 

Pendekatan yang ramah seperti ini sangat berguna karena dapat membangun suasana yang positif dan mendorong prospek untuk lebih terbuka. Hindari terdengar seperti membaca skrip dan tunjukkan bahwa Anda benar-benar peduli, bukan hanya ingin menjual.

3. Alur pertanyaan kualifikasi

Setelah membangun hubungan awal, langkah berikutnya adalah mengajukan pertanyaan kualifikasi yang terbuka dan mendalam untuk memahami kebutuhan, tantangan, serta tujuan prospek. Contoh pertanyaan seperti “Apa fokus utama tim Anda saat ini?”, “Hambatan apa yang menghalangi pertumbuhan bisnis Anda?”, atau “Siapa yang memiliki peran dalam pengambilan keputusan pembelian?” sangat berguna untuk menggali informasi penting. 

Proses ini membantu memastikan Anda berbicara dengan prospek yang benar-benar potensial, sehingga waktu dan energi tidak terbuang sia-sia.

4. Talk/listen ratio

Selama percakapan berlangsung, penting untuk menjaga rasio bicara dan mendengarkan dengan seimbang, idealnya 45:55. Artinya, Anda lebih banyak mendengarkan. Ini karena prospek cenderung lebih terbuka ketika merasa didengar. Dengan mendengarkan secara aktif dan mencatat poin utama prospek, Anda bisa menangkap detail penting untuk menyusun solusi yang relevan.

5. Penawaran solusi

Setelah memahami kebutuhan prospek, barulah Anda masuk ke tahap penawaran solusi. Pastikan solusi yang Anda sampaikan terasa spesifik dan relevan dengan situasi mereka. Misalnya, “Dari yang Anda ceritakan tentang tantangan dalam mengelola prospek masuk, solusi kami bisa membantu mengotomatisasi proses follow-up.” 

Hindari pendekatan generik. Sebaiknya gunakan contoh dari pengalaman nyata klien serupa untuk menunjukkan bahwa solusi Anda sudah terbukti berhasil.

6. Tindak lanjut

Jangan biarkan panggilan berakhir tanpa rencana tindak lanjut. Tutup percakapan dengan mengarahkan prospek ke langkah konkret berikutnya, seperti “Apakah kita bisa menjadwalkan demo 30 menit untuk membahas ini lebih detail?” 

Konfirmasi waktu, siapa yang akan hadir, dan agenda pertemuan selanjutnya. Menyediakan dua hingga tiga pilihan waktu juga bisa membantu mempermudah penjadwalan.

7. Evaluasi percakapan

Terakhir, luangkan waktu 5-10 menit setelah panggilan untuk mengevaluasi percakapan. Tinjau kembali apa yang berjalan dengan baik, bagian mana yang terasa kurang efektif, dan apakah prospek menunjukkan ketertarikan. 

Jika Anda menggunakan VoIP, dengarkan ulang rekaman panggilan untuk mengidentifikasi area yang bisa diperbaiki. Evaluasi rutin seperti ini sangat penting agar Anda terus berkembang dan menjadi lebih tajam dalam setiap percakapan berikutnya.

Melakukan discovery call tanpa fokus sama seperti menjual tanpa mengetahui siapa yang akan membeli. Dengan menggunakan discovery call checklist, Anda memastikan percakapan terstruktur, tujuan jelas, dan berpotensi untuk ditindaklanjuti. Gabungkan dengan teknik seperti Sandler System dan dukung dengan teknologi MiiTel untuk hasil optimal.

MiiTel Phone adalah platform VoIP berbasis AI yang dibuat untuk memaksimalkan kinerja komunikasi tim Anda. Dengan fitur seperti rekaman dan transkrip otomatis, Anda tidak perlu khawatir melewatkan detail penting dari setiap panggilan. MiiTel juga menyediakan analisis rasio bicara dan mendengarkan, serta insight percakapan yang didukung data, sehingga Anda bisa memahami performa tim secara objektif. Hubungi kami lewat WhatsApp atau jadwalkan demo gratis sekarang!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

free demo miitel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post Discovery Call Checklist Penting yang Perlu Anda Ketahui​ appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/discovery-call-checklist-penting-yang-perlu-anda-ketahui/feed/ 0
11 Teknik dan Contoh Sales Pitch untuk Tingkatkan Closing​ https://miitel.com/id/11-teknik-dan-contoh-sales-pitch-untuk-tingkatkan-closing/ https://miitel.com/id/11-teknik-dan-contoh-sales-pitch-untuk-tingkatkan-closing/#respond Fri, 02 May 2025 07:32:44 +0000 https://miitel.com/id/?p=19837 Temukan teknik sales pitch yang paling tepat untuk bisnis Anda di MiiTel Ask AI

The post 11 Teknik dan Contoh Sales Pitch untuk Tingkatkan Closing​ appeared first on MiiTel.

]]>

11 Teknik dan Contoh Sales Pitch untuk Tingkatkan Closing

Sales pitch adalah salah satu tahap krusial dalam bisnis untuk mendapatkan deal dari pelanggan. Tidak hanya sekadar menjelaskan, Anda juga harus bisa menarik perhatian dan membuat calon pelanggan yakin pada produk atau layanan yang Anda tawarkan.

Artikel ini menyajikan 11 teknik dan contoh sales pitch yang dapat Anda terapkan untuk meningkatkan closing. Apa saja?

Table of Contents

1. The Problem-Solution Pitch

Problem-Solution pitch adalah strategi persuasi dengan cara mengidentifikasi pain point spesifik atau tantangan yang dihadapi oleh calon pelanggan, kemudian memperkenalkan produk atau layanan Anda sebagai solusi dari permasalahan tersebut.

Contoh:

“Apakah Anda sering merasa kewalahan mencatat setiap poin penting saat meeting? MiiTel Meetings bisa membantu membuat ringkasan dari setiap online meeting Anda secara otomatis, membuat Anda lebih fokus untuk berdiskusi saat meeting.”

2. The Storytelling Pitch

Sales Pitch dengan cara storytelling menggunakan teknik naratif untuk melibatkan calon pelanggan secara emosional. Teknik ini dapat dilakukan dengan mengilustrasikan manfaat produk atau layanan melalui cerita yang menarik. Anda juga dapat menceritakan studi kasus yang relevan dengan calon pelanggan untuk menciptakan pengalaman yang berkesan dan berdampak bagi mereka.

Contoh:

Bayangkan Anda memiliki tim telesales yang bekerja secara remote dan Anda dapat memantau seluruh aktivitas panggilan mereka cukup dari laptop? MiiTel Phone membantu tim Anda bekerja secara efektif dan efisien”

3. The Social Proof Pitch

Social proof pitch memanfaatkan testimoni dan ulasan dari pelanggan yang puas, influencer, atau dari expert untuk memvalidasi kredibilitas dan keefektifan produk atau layanan Anda.

Contoh:

“Lebih dari 90% pengguna merasa produktivitas mereka meningkat setelah menggunakan MiiTel untuk menunjang aktivitas telepon dan meeting mereka.”

4. The Question Pitch

Sales pitch ini dapat Anda gunakan ketika calon pelanggan sudah cukup paham dan atau setidaknya tahu manfaat dari produk Anda. Daripada membuat klaim pernyataan, cobalah ajukan pertanyaan kepada calon pelanggan Anda. Ini membantu calon pelanggan Anda untuk berpikir dan menemukan alasan sendiri untuk setuju dan yakin untuk mengambil tindakan.

Contoh:

Menurut Anda, apakah mengevaluasi performa tim sales secara otomatis dengan AI lebih memudahkan pekerjaan Anda?”

5. The Consultative Pitch

The Consultative pitch dilakukan dengan pendekatan pada calon pelanggan untuk menggali dan memahami kebutuhan mereka. Kemudian, Anda dapat bertindak layaknya konsultan yang dapat menangani permasalahan mereka melalui produk yang Anda tawarkan.

Contoh:

“Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut tentang MiiTel, bisakah Bapak menceritakan lebih lanjut terkait sistem kerja dan tantangan yang dihadapi tim telesales Bapak saat ini?”

6. The Personalized Pitch

Sales pitch ini menyesuaikan pesan dengan kebutuhan, preferensi, minat dari masing-masing calon pelanggan. Menggunakan teknik ini akan memberikan kesan bahwa Anda benar-benar memahami kebutuhan dan serius untuk membantu calon pelanggan Anda.

Contoh: 

“Saya lihat perusahaan Bapak sering mengadakan pameran dan membagikan brosur kepada banyak orang. Kami bisa membantu Bapak menyediakan kontak sales yang lebih mudah dengan memasang QR Code telepon di brosur Bapak, sehingga calon pelanggan bisa langsung scan untuk telepon Bapak secara gratis, tanpa pulsa.”

7. The Benefit-Focused Pitch

Sales pitch ini berfokus pada manfaat dan hasil spesifik yang dapat calon pelanggan dapatkan dengan menggunakan produk atau layanan Anda. Jangan terlalu fokus pada fitur yang mungkin tidak semua calon pelanggan Anda paham, cobalah terjemahkan fitur itu pada manfaat yang bisa mereka rasakan.

Contoh:

“MiiTel tidak hanya membantu tim Anda bekerja lebih produktif, namun juga membantu  mengurangi cost dan meningkatkan revenue perusahaan Anda.”

8. The Competitive Advantage Pitch

Teknik pitching ini menonjolkan apa yang membedakan produk atau layanan Anda dari kompetitor dan mengapa produk Anda adalah yang paling unggul. Oleh karena itu, Anda perlu memiliki unique selling point yang kuat untuk meyakinkan calon pelanggan Anda.

Contoh:

“Tidak seperti layanan lainnya yang hanya bisa merekam, membuat transkripsi, dan summary dari meeting Anda. MiiTel Meetings juga secara otomatis menganalisis performa percakapan Anda, seperti intonasi, kecepatan bicara, hingga rasio bicara Anda dengan klien.”

9. The Visual Pitch

Visual pitch dilakukan dengan memanfaatkan alat bantu visual seperti slide presentasi, video, atau demonstrasi produk untuk menyampaikan manfaat produk atau layanan Anda secara lebih efektif dan menarik.

Contoh:

“Berikut adalah tabel perbandingan sebelum dan sesudah klien kami menggunakan MiiTel untuk tim telesales mereka”

10. The Demonstration Pitch

Sales pitch demonstration dilakukan dengan memperhatikan penggunaan produk atau layanan secara langsung untuk memberikan pengalaman nyata pada calon pelanggan terkait manfaat dan kemampuan produk atau layanan Anda.

Contoh:

“Saya akan mendemokan secara langsung bagaimana Anda dapat menggunakan MiiTel untuk melakukan panggilan telepon via laptop secara cepat dan praktis, tanpa perlu menggunakan perangkat tambahan.”

11. The Urgency Pitch

Sales pitch ini mendorong Anda untuk membuat calon pelanggan segera melakukan pembelian dengan menanamkan rasa urgensi. Ini dapat Anda lakukan dengan memberikan penawaran eksklusif atau peluang menarik dengan waktu yang terbatas.

Contoh:

“Kebetulan MiiTel menawarkan Free Demo untuk 25 perusahaan pendaftar pertama, kini tersisa 2 slot yang bisa Anda amankan sekarang juga”

Teknik Sales Pitch Mana yang Paling Berhasil untuk Bisnis Anda?
Coba Tanyakan pada Ask AI di MiiTel Phone!

ask AI sales pitch
Tampilan fitur Ask AI di MiiTel Phone, fitur mirip ChatGPT khusus untuk panggilan telepon bisnis Anda

Apakah perusahaan Anda sudah mengoptimalkan telepon untuk sales pitch pada calon pelanggan? Coba gunakan MiiTel Phone, sistem telepon VoIP yang dilengkapi AI!

Apa yang bisa Anda dapatkan dengan MiiTel Phone?

  • Telepon dengan internet cukup via laptop atau HP
  • Semua riwayat telepon tersimpan dalam satu dashboard, termasuk recording, transkripsi, summary
  • Menganalisis sekaligus memberikan rekomendasi otomatis untuk tingkatkan performa komunikasi tim
  • Menyediakan fitur Ask AI untuk tanyakan apa saja dan dapatkan insight dari seluruh panggilan telepon tim Anda, termasuk teknik apa yang paling berhasil untuk dapatkan closing
  • Menyediakan berbagai nomor telepon virtual dan mendukung panggilan keluar negeri.

Tunggu apalagi? Dapatkan demo gratis dengan isi data diri Anda pada form di bawah!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

free demo miitel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post 11 Teknik dan Contoh Sales Pitch untuk Tingkatkan Closing​ appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/11-teknik-dan-contoh-sales-pitch-untuk-tingkatkan-closing/feed/ 0
Mengenal Account Executive (AE), Jembatan Hubungan Perusahaan dan Klien​ https://miitel.com/id/account-executive-adalah/ https://miitel.com/id/account-executive-adalah/#respond Thu, 17 Apr 2025 03:25:13 +0000 https://miitel.com/id/?p=19700 Account Executive adalah seorang profesional yang bertanggung jawab sebagai penghubung antara perusahaan dan klien. Tugas utamanya adalah menjual produk atau jasa, menjaga hubungan baik dengan klien, dan memastikan kepuasan pelanggan.

The post Mengenal Account Executive (AE), Jembatan Hubungan Perusahaan dan Klien​ appeared first on MiiTel.

]]>

Mengenal Account Executive (AE), Jembatan Hubungan Perusahaan dan Klien

account executive adalah

Account Executive adalah seorang profesional yang bertanggung jawab sebagai penghubung antara perusahaan dan klien. Tugas utamanya adalah menjual produk atau jasa, menjaga hubungan baik dengan klien, dan memastikan kepuasan pelanggan.

Peran AE seringkali dibutuhkan di berbagai industri, seperti periklanan, public relations, jasa keuangan, hingga perusahaan teknologi yang menawarkan layanan dukungan penggunaan hardware atau software.

Meskipun disebut “Executive,” posisi ini bukanlah eksekutif dalam arti tradisional, karena Account Executive umumnya tidak memimpin tim. Sebaliknya, AE lebih berperan sebagai kontak utama perusahaan untuk klien baru maupun yang sudah ada.

Table of Contents

Apa Perbedaan Account Executive dengan Account Manager?

Istilah Account Executive dan Account Manager seringkali digunakan secara bergantian. Keduanya sama-sama bertugas mengelola account dan hubungan dengan klien, namun seorang Account Executive juga memiliki tanggungjawab untuk menarik klien baru. Sementara itu, Account Manager lebih fokus pada pemeliharaan account dan hubungan dengan klien setelah penjualan dilakukan dan klien mulai bergabung. 

Keahlian yang Dibutuhkan Account Executive

  • Negosiasi

AE harus terampil dalam menangani kendala dan bernegosiasi dengan klien untuk menjaga hubungan yang baik.

  • Sales

Seorang AE harus mampu berjualan dengan mencari klien baru dan menjual layanan kepada mereka. Ini tentu diiringi dengan tetap menjaga dan menjalankan proses penjualan dengan klien yang sudah ada.

  •  Project Management

AE biasanya mengelola banyak account, sehingga mereka perlu tahu cara untuk mengelola dan menjalankan project dengan baik.

  • Komunikasi Interpersonal

AE juga harus pandai berkomunikasi dengan baik dan bekerja sama dengan berbagai tim internal dan klien.

  • Kemampuan Analitis

Tidak sekadar berbicara dan berinteraksi, AE perlu memiliki kemampuan analitis untuk memahami data dan tren industri untuk membantu tim mengambil keputusan yang lebih baik.

Tanggungjawab dan Tugas Account Executive

Tanggung jawab seorang Account Executive dapat berbeda di setiap perusahaan. Beberapa AE bertugas untuk membangun hubungan yang baik dengan calon klien dan melakukan closing untuk perusahaan.

Terdapat juga Account Executive yang perannya fokus untuk mendukung klien yang sudah ada, termasuk mengelola, mengembangkan, dan memperpanjang kerjasama.

Sementara itu, ada pula Account Executive yang menangani keduanya, mulai dari mencari klien baru hingga mengelola klien yang sudah ada.

Adapun beberapa tugasnya antara lain adalah:

  • Mengidentifikasi dan menargetkan klien potensial
  • Melakukan presentasi dan menutup penjualan
  • Negosiasi kontrak dengan klien
  • Membangun dan mengimplementasikan strategi sales
  • Mengelola dan menjaga hubungan baik dengan klien
  • Bertindak sebagai kontak utama klien ke perusahaan
  • Menyediakan layanan pelanggan yang terbaik
  • Memonitor kepuasan pelanggan

Bagaimana Cara Menjadi Account Executive yang Hebat?

  • Lebih Banyak Mendengar daripada Berbicara

Account Executive (AE) perlu memiliki empati yang tinggi, salah satunya dengan lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. 

Kemampuan mendengarkan secara aktif membantu Anda untuk membangun kepercayaan, melakukan negosiasi dengan lebih efektif, dan mengatasi keberatan pelanggan. Meski demikian, banyak Account Executive yang tanpa sadar lebih mendominasi percakapan.

Oleh karena itu, penting untuk menggunakan tools seperti MiiTel untuk memantau rasio berbicara dan mendengarkan yang dilakukan oleh Account Executive dengan klien.

Ilustrasi Hasil Analisis Percakapan di MiiTel

Tidak hanya talk ratio, MiiTel juga mampu memberikan skoring untuk mengevaluasi metrik lainnya, seperti kecepatan bicara, overlaps, jumlah diam, engagement, hingga sentimen dalam percakapan. 

Ingin mencoba? Klik di sini atau isi form di bawah untuk jadwalkan demo gratis dengan tim MiiTel.

  • Teliti dalam Menyaring Klien

Seorang Account Executive (AE) yang hebat tidak hanya fokus pada pencapaian target penjualan, namun juga memastikan bahwa produk yang ditawarkan memang cocok dengan kebutuhan calon pelanggan.

Menjadi Account Executive perlu memiliki pemahaman yang kuat bahwa menjual ke klien yang tidak tepat bisa berdampak buruk di kemudian hari, seperti tingkat churn yang tinggi.

Oleh karena itu, Account Executie perlu teliti dalam menyaring klien melalui discovery call dan tidak ragu untuk mendiskualifikasi yang tidak cocok demi menjaga kualitas dan retensi pelanggan.

  • Proaktif Mencari Feedback dan Melakukan Coaching

Klien dan kasus yang ditemui oleh Account Executive sangat beragam, oleh karena itu penting untuk memiliki sifat proaktif untuk terus belajar dan melakukan coaching agar terus berkembang.

Coaching kini tidak lagi mengandalkan dari atasan atau senior, Anda dapat menggunakan fitur AI Coaching di MiiTel yang secara otomatis memberikan feedback dan rekomendasi dari setiap panggilan yang dilakukan kepada klien.

AI coaching miitel

Ingin mencoba fitur AI Coaching? Klik di sini atau isi form di bawah untuk jadwalkan demo gratis dengan tim MiiTel.nd

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post Mengenal Account Executive (AE), Jembatan Hubungan Perusahaan dan Klien​ appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/account-executive-adalah/feed/ 0
7 Tips Tingkatkan Closing Sales dengan MiiTel​ https://miitel.com/id/7-tips-tingkatkan-closing-sales-dengan-miitel/ https://miitel.com/id/7-tips-tingkatkan-closing-sales-dengan-miitel/#respond Fri, 11 Apr 2025 03:38:25 +0000 https://miitel.com/id/?p=19667 Perusahaan perlu berinvestasi pada tool yang mumpuni untuk mendorong kinerja tim sales dalam mencapai closing. MiiTel dapat menjadi teknologi yang wajib Anda coba

The post 7 Tips Tingkatkan Closing Sales dengan MiiTel​ appeared first on MiiTel.

]]>

7 Tips Tingkatkan Closing Sales dengan MiiTel

tips closing sales

Closing sales adalah tahap terakhir dan paling krusial dalam proses meyakinkan calon klien untuk menyetujui kesepakatan dan melakukan pembelian. Semakin banyak closing yang berhasil dilakukan, semakin achieve target dari tim sales, dan semakin menguntungkan profit yang didapatkan perusahaan.

Meskipun closing adalah hasil akhir, namun perusahaan juga perlu mendukung penuh tim sales mereka dalam proses mendapatkan closing. Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan berinvestasi pada tool yang memudahkan kinerja tim untuk mencapai target.

MiiTel Phone, sebuah software VoIP yang dilengkapi dengan AI Analitik, menjadi teknologi mumpuni yang kaya akan fitur canggih untuk meningkatkan performa tim Sales. MiiTel didesain untuk menghilangkan kesenjangan performa dalam tim sales dengan AI, sehingga seluruh anggota tim sales dapat memiliki performa yang tinggi dan lebih maksimal dalam mendorong penjualan perusahaan.

Artikel ini memberikan beberapa tips dan fitur MiiTel yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung meningkatkan closing sales.

Table of Contents

1. Manfaatkan Fitur Bookmark

Fitur bookmark pada MiiTel memungkinkan tim sales untuk menandai poin topik penting dalam percakapan dengan pelanggan via telepon. Ini sangat berguna saat pelanggan mengajukan pertanyaan atau menyebutkan kebutuhan spesifik, karena sales tidak perlu membuat catatan manual dan dapat dengan mudah kembali ke topik tersebut untuk fokus memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan demikian, peluang untuk melakukan closing penjualan akan meningkat.

2. Gunakan Fitur Call Tagging

Fitur call tagging di MiiTel memungkinkan tim sales untuk memberikan label pada setiap panggilan yang dilakukan, seperti “Komplain”, “Appointment”, atau “Need Follow Up”. Dengan menggunakan call tagging, tim sales dapat melacak progress panggilan dan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan peluang closing. Tag ini dapat diberikan oleh tim sales baik selama pembicaraan maupun setelah pembicaraan selesai.

3. Manfaatkan Call Log

Fitur log panggilan pada MiiTel memberikan visibilitas riwayat interaksi dengan pelanggan. Tim sales dapat melihat riwayat pembicaraan sebelumnya, memahami kebutuhan pelanggan, dan menyesuaikan pendekatan untuk meningkatkan peluang closing.

4. Tambahkan Komentar pada Panggilan

Fitur komentar pada panggilan memungkinkan tim sales untuk mencatat informasi penting selama percakapan, seperti ketertarikan pelanggan pada promo tertentu. Ini membantu tim sales untuk melakukan follow up secara lebih efektif, tepat sasaran, dan meningkatkan peluang closing.

fitur komentar miitel

5. Memanfaatkan Fitur Transfer Panggilan

Fitur transfer panggilan pada MiiTel memudahkan sales untuk melibatkan tim lain yang dapat membantu menyelesaikan kebutuhan pelanggan. Ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan peluang closing, karena pelanggan merasakan kemudahan pelayanan dan merasa diprioritaskan. Transfer call di MiiTel bisa dilakukan ke internal, nomor lai, maupun ke eksternal.

6. Gunakan Fitur Analitik Panggilan

Berbeda dengan sistem telepon lainnya, MiiTel menyediakan fitur analitik panggilan yang dapat membantu tim sales memahami pola dan tren percakapan dengan pelanggan. Sales dapat menganalisis durasi panggilan, jumlah panggilan masuk dan keluar, hingga berbagai metrik lainnya untuk mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan performa komunikasi.

7. Integrasi dengan CRM

MiiTel dapat diintegrasikan dengan sistem CRM perusahaan, sehingga sales representative dapat melihat informasi pelanggan secara lengkap dalam satu platform. Ini memungkinkan sales untuk memberikan pengalaman pelanggan yang lebih personal dan dapat meningkatkan peluang closing. Beberapa CRM yang dapat diintegrasikan dengan MiiTel seperti Salesforce, HubSpot, dan banyak lainnya.

Ingin tingkatkan peluang closing sales Anda dengan MiiTel? Dapatkan demo gratis dengan klik di sini atau isi data diri Anda pada form di bawah!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

free demo miitel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post 7 Tips Tingkatkan Closing Sales dengan MiiTel​ appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/7-tips-tingkatkan-closing-sales-dengan-miitel/feed/ 0
5 Tips Tingkatkan Penjualan Sales Mobil​ https://miitel.com/id/tips-sales-mobil/ https://miitel.com/id/tips-sales-mobil/#respond Fri, 21 Mar 2025 06:05:22 +0000 https://miitel.com/id/?p=19454 Sales mobil adalah pekerjaan yang menantang. Target yang tinggi dengan harga unit yang fantastis, mendorong sales mobil untuk selalu inovatif dan kreatif untuk memikat pembeli dari berbagai segmen.

Artikel ini menyajikan beberapa tips segar yang dapat Anda terapkan untuk meningkatkan penjualan mobil Anda. Apa saja?

The post 5 Tips Tingkatkan Penjualan Sales Mobil​ appeared first on MiiTel.

]]>

5 Tips Tingkatkan Penjualan Sales Mobil​

tips sales mobil

Sales mobil adalah pekerjaan yang menantang. Target yang tinggi dengan harga unit yang fantastis, mendorong sales mobil untuk selalu inovatif dan kreatif untuk memikat pembeli dari berbagai segmen.

Artikel ini menyajikan beberapa tips segar yang dapat Anda terapkan untuk meningkatkan penjualan mobil Anda. Apa saja?

Table of Contents

1. Jelaskan Produk dengan Teknik Storytelling

Faktor teknis dalam penjualan mobil memanglah penting, namun jangan lupa untuk memainkan faktor emosional pembeli mobil untuk meningkatkan minat mereka. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan teknik storytelling ketika Anda menjelaskan produk kepada calon pembeli.

Ceritakan bagaimana mobil tersebut dapat meningkatkan gaya hidup pelanggan atau memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik.

Misalnya, jika Anda menjual mobil kepada seorang perempuan pekerja yang baru pertama kali membeli mobil, Anda bisa menggambarkan bagaimana kendaraan tersebut dapat mempermudah mobilitasnya sehari-hari.

Contoh percakapan:”Mbak Rina, saya paham kalau mobil pertama itu harus nyaman, aman, dan tentunya stylish juga ya. Mobil ini cocok banget buat mobilitas Mbak yang sibuk. Dengan fitur keyless entry, Mbak nggak perlu repot mencari kunci di dalam tas saat tangan penuh dengan barang belanjaan atau laptop. Ditambah fitur kamera belakang yang membantu parkir lebih mudah, terutama saat di basement atau tempat sempit. Kira-kira, dari keseharian Mbak, fitur apa yang paling penting supaya berkendara lebih nyaman dan percaya diri?”

Teknik ini membantu pelanggan membayangkan manfaat nyata dari kendaraan tersebut, bukan sekadar melihat angka dan fitur di brosur.

2. Sediakan Layanan Komunikasi Pelanggan yang Praktis

Jika tim sales mobil Anda sudah banyak melakukan iklan baik online maupun offline, namun tidak banyak leads yang datang, coba evaluasi sistem layanan komunikasi Anda dengan calon pembeli.

Jika hanya mengandalkan teks, pembeli harus menunggu jawaban dan berpeluang kehilangan minat. Oleh karena itu, leads yang datang harus segera Anda layani dengan cepat.

Faktanya, 57% calon pembeli mobil akan menelpon sales dari iklan yang mereka lihat untuk membuat janji, menanyakan stok, harga, ataupun jam operasional.

Anda dapat menggunakan MiiTel Scan to Call, sebuah fitur inovatif di MiiTel Phone yang memungkinkan calon pembeli mobil untuk melakukan panggilan telepon kepada Anda hanya dengan sekali klik.

Anda cukup menyematkan link telepon di website atau iklan media sosial Anda, atau memasang barcode di brosur, dan pelanggan dapat tinggal klik atau Scan via smartphone untuk menghubungi Anda via internet dan tanpa pulsa. Menarik, kan?

Dengan MiiTel Scan to Call, pelanggan tidak perlu lagi mengetik pesan atau mengetik nomor telepon secara manual untuk menghubungi Anda. Seluruh telepon dari calon pembeli dapat tim sales mobil Anda terima via aplikasi di HP. Layanan komunikasi praktis, tim Anda juga lebih produktif!

3. Ciptakan Pengalaman Digital yang Interaktif

Kemudahan informasi di era digital saat ini, membuat para calon pembeli semakin jeli dan cermat sebelum memutuskan membeli sesuatu. Tidak jarang calon pembeli mobil melakukan riset dengan melihat berbagai review pembeli sebelum mengunjungi dealer.

Anda dapat memanfaatkan kebiasaan pembeli itu dengan menyediakan pengalaman digital yang interaktif untuk meningkatkan minat mereka, seperti membuat tur virtual showroom, video interaktif, atau sesi konsultasi online.

Sebagai contoh, buatlah video interaktif yang menunjukkan fitur-fitur unggulan mobil dengan skenario kehidupan nyata, seperti bagaimana sistem parkir otomatis bekerja di area sempit atau bagaimana sistem keselamatan aktif dapat mencegah kecelakaan. 

Selain itu, Anda juga bisa mengadakan sesi live streaming di media sosial untuk menjawab pertanyaan pelanggan secara real-time dan memberikan mereka kesempatan untuk melihat mobil lebih dekat tanpa harus datang ke showroom.

4. Ciptakan After-Sales Engagement

Penjualan tidak berhenti setelah pelanggan membeli mobil. Justru, tahap after-sales adalah kesempatan emas untuk membangun hubungan jangka panjang yang bisa menghasilkan repeat sales atau bahkan referral dari pelanggan yang puas.

Beberapa cara efektif untuk menjaga engagement setelah penjualan adalah:

  • Follow-up berkala: Kirim pesan atau telepon pelanggan setelah beberapa minggu untuk menanyakan pengalaman mereka dengan mobil baru mereka.
  • Layanan eksklusif: Berikan informasi tentang servis berkala, promo khusus bagi pelanggan lama, atau diskon untuk pembelian mobil berikutnya.
  • Program referral: Tawarkan insentif bagi pelanggan yang merekomendasikan teman atau keluarga untuk membeli mobil dari Anda.

Sebagai contoh, setelah menjual mobil kepada seorang pelanggan, Anda bisa mengirimkan pesan seperti ini:

“Halo Pak Budi, bagaimana pengalaman berkendara dengan mobil barunya? Jika ada pertanyaan atau butuh bantuan terkait servis, jangan ragu untuk menghubungi saya. Oh iya, saat ini kami juga punya program referral, di mana Bapak bisa mendapatkan voucher servis gratis jika merekomendasikan teman untuk membeli mobil di sini!”

5. Monitor dan Optimalkan Data Percakapan Sales

Bagaimana cara tim sales mobil Anda membuat laporan penjualan selama ini? Apakah Anda hanya berfokus pada hasil? Bagaimana jika Anda mulai berfokus juga pada proses untuk bisa mendapatkan lebih banyak penjualan sekaligus mendapatkan laporan secara praktis dan akurat?

Anda dapat memonitor dan mengoptimalkan seluruh percakapan tim sales mobil Anda dengan calon pembeli untuk meningkatakan penjualan. Bagaimana caranya?

Dengan aplikasi MiiTel RecPod, Anda dapat merekam dan menganalisis percakapan tim sales secara mendalam. Misalnya, setelah mendengarkan rekaman, Anda mungkin menyadari bahwa banyak calon pelanggan ragu karena merasa proses pembelian terlalu rumit. Dari sini, tim sales bisa berlatih untuk menjelaskan prosesnya dengan lebih sederhana dan meyakinkan.

Selain itu, analisis dari MiiTel RecPod juga dapat membantu Anda melihat pola dari percakapan sales terbaik. Misalnya, jika tim sales yang paling sering closing selalu menggunakan teknik storytelling atau lebih banyak bertanya dibanding berbicara, pola ini bisa diterapkan ke seluruh tim untuk meningkatkan efektivitas komunikasi.

cara menggunakan miitel recpod

Ingin tingkatkan performa tim sales mobil Anda dengan MiiTel? Dapatkan demo gratis dengan isi data diri Anda pada form di bawah

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

free demo miitel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya

The post 5 Tips Tingkatkan Penjualan Sales Mobil​ appeared first on MiiTel.

]]>
https://miitel.com/id/tips-sales-mobil/feed/ 0